Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sudah ada 60 perusahaan yanng berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public officer (IPO) dalam pipeline penghimpunan dana.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan tren penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi sepanjang 2023 tercermin dari capaian penghimpunan dana sebesar Rp255,33 triliun bahkan nilai tersebut telah melewati target yang direncakan.

"Penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp255,33 triliun dengan 83 emiten baru yang tercatat. Penghimpunan ini telah melampaui capaian target 2023 sebesar Rp200 triliun," kata Inarno dalam konferensi pers RDK, Selasa 9 Januari.

Inarno menyampaikan penggalangan dana melalui pasar modal masih tinggi tercermin dari pipeline di OJK. Hingga saat ini, dalam pipeline OJK telah terdapt 85 rencana dengan perkiraan nilai indikasi sebesar Rp28,68 triliun.

"Pipeline penawaran umum masih terdapat 85 dengan perkiraan indikatif sebesar Rp28,68 triliun yang di antaranya merupakan rencana IPO emiten baru sebanyak 60 perusahaan," jelasnya.

Adapun dalam pipeline penawaran umum OJK, masih terdapat 85 penawaran umum, dengan rinciannya ada 60 perusahaan yang akan menyelenggarakan penawaran umum perdana saham atau IPO dengan perkiraan nilai sebesar Rp10,01 triliun.

Selanjutnya, yakni penawaran umum terbatas atau PUT sebanyak 11 perusahaan, dengan nilai indikatif Rp5,40 triliun, lalu 8 rencana penawaran umum efek bersifat utang dan sukuk sebanyak 8 dengan nilai indikatif Rp9,26 triliun, dan terakhir terdapat 6 rencana penerbitan PUB EBUS Tahap I, II dengan nilai indikatif Rp4,01 triliun.

Sebagai informasi, OJK menargetkan total penggalangan dana di pasar modal bisa mencapai Rp175 triliun hingga Rp200 triliun. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan target tahun lalu.