JAKARTA - TikTok dan Tokopedia dalam pengumuman resminya pada hari Senin 11 Desember, mengatakan mereka telah membentuk kemitraan strategis dengan integrasi bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia. Dengan begitu, fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. Program pertama mereka yakni bersamaan dengan Harbolnas, Selasa 12 Desember.
Kembalinya TikTok Shop ternyata disambut baik oleh sejumlah pelaku UMKM, maupun yang dari pasar Tanah Abang yang telah menjadi sorotan di tengah isu TikTok Shop.
Bahkan ada pelaku UMKM yang berlokasi di Pasar Tanah Abang, Jakarta menyambut antusias hadirnya TikTok Shop karena bisa kembali memanfaatkan kekuatan platform digital untuk menumbuhkan bisnis mereka.
Salah satunya Toko AyuNabella. Penjual produk daster dan pakaian santai bermotif batik di Pasar Tanah Abang ini menjadi contoh yang tepat tentang bagaimana pedagang offline (UMKM) menggunakan platform digital yang akhirnya membuat bisnisnya tumbuh dan berekspansi.
Pandangan inspiratif dari perjalanan AyuNabella tidak hanya mencerminkan keberhasilannya sebagai pelaku UMKM, tetapi juga menjadi bukti nyata akan peluang tak terbatas yang tersedia bagi para pengusaha kecil dan menengah yang cerdas dalam memanfaatkan kekuatan media sosial dan e-commerce.
Namira, pemilik bisnis AyuNabella ini memulai kembali perjalanan bisnisnya di Tanah Abang yang terkenal sebagai pusat grosir ritel di ibukota Jakarta. Di tengah pasar yang sibuk ini, AyuNabella berhasil memperoleh banyak pelanggan dan tumbuh positif. Namun, bisnisnya ini tidak luput dari dampak pandemi yang melanda Indonesia beberapa tahun lalu.
Seperti banyak toko lainnya, ia terpaksa mengurangi jam buka dan mengalami penurunan penjualan, hingga terancam tutup.
"Sebagai pelaku UMKM, berjualan di platform online menjadi suatu keharusan di masa kini, karena dengan begitu kami bisa menjangkau calon pembeli yang lebih luas di seluruh Indonesia, dan bahkan luar negeri. Meningkatnya penjualan memungkinkan saya untuk mengembangkan bisnis dengan menambah lebih banyak pegawai, serta melibatkan lebih banyak pengrajin dan penjahit. Tidak hanya itu, dengan pelatihan dan kegiatan yang diadakan oleh TikTok, saya pun bisa berinteraksi dengan pengusaha UMKM lainnya untuk saling bertukar cerita dan pengalaman," ungkap Namira.
Salah satu strategi kunci dalam keberhasilan AyuNabella adalah pendekatannya yang autentik dan relatable untuk target pembelinya, yaitu para ibu-ibu. Melalui akun ini, Namira membagikan tips dan perjalanannya sebagai seorang ibu, menampilkan suka duka dalam membangun bisnis, serta berinteraksi langsung dengan audiensnya saat live.
BACA JUGA:
Di bulan Oktober lalu saat tidak bisa lagi berjualan di TikTok, AyuNabella pun tidak habis akal. Ia terus memanfaatkan platform TikTok untuk mempromosikan produk-produknya, sekaligus membuat video singkat yang seru dengan menghibur, agar bisa terus menjaga hubungan dengan pelanggannya di TikTok. Strategi ini terbukti berhasil, karena pada saat fitur commerce kembali dibuka di TikTok, ia mencatat angka penjualannya yang tinggi.
AyuNabella pun berharap dengan rangkaian perjalanan bisnis UMKM nya, dirinya bisa menjadi role model untuk banyak pihak yang ingin menekuni bisnis UMKM. Sebab, perjalanannya menjadi bukti akan peluang tak terbatas yang tersedia bagi para pelaku UMKM yang memanfaatkan kekuatan media sosial dan e-commerce, melampaui batasan geografis dan mendorong bisnis mereka ke tingkat kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Keberaniannya melampaui batasan geografis dan membawa bisnisnya ke tingkat kesuksesan yang belum pernah tercapai sebelumnya merupakan cerminan dari dinamika dunia usaha saat ini. Dengan transformasi ini, AyuNabella menandai langkah-langkah inovatif yang membawa harapan bagi UMKM lainnya untuk merangkul platform digital, menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen, dan membuka pintu menuju kemajuan yang lebih besar di masa depan.