Bagikan:

JAKARTA - Dalam upaya meningkatkan kapasitas distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), PT Hutama Karya (Persero) mengebut penyelesaian proyek pengembangan pipa Cilacap-Bandung 3 (CB 3) milik PT Pertamina Patra Niaga yang membentang dari Lomanis, Cilacap hingga ke Tasikmalaya, Jawa Barat sepanjang 126 km.

Menurut rencana, proyek tersebut ditargetkan akan selesai pada 2024 mendatang.

"Progres yang secara keseluruhan saat ini mencapai 76 persen dan ditargetkan selesai pada Mei 2024," kata Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi dikutip dari laman resmi Hutama Karya, Rabu, 6 Desember.

Gunadi mengatakan, proyek pipa CB 3 akan menggantikan fungsi pipa CB 1 yang merupakan pipa multifungsi untuk menyalurkan gasoline (Pertalite, Pertamax) maupun gasoil (Solar, Dex).

Pipa CB 1 diketahui telah beroperasi selama 42 tahun, sehingga menjadi perhatian Pertamina dalam pemenuhan kebutuhan suplai bahan bakar.

"Karena sudah melampaui umur teknis jalur pipa yaitu 20 tahun, sehingga tingkat keandalan dan keamanan makin menurun," ujarnya.

Dalam percepatan pembangunan, Hutama Karya telah melakukan serangkaian inovasi, di antaranya penggunaan metode Horizontal Directional Drilling (HDD) untuk penanaman pipa yang berada di lokasi perkotaan dan padat penduduk dengan senantiasa melakukan koordinasi serta sosialisasi yang baik kepada stakeholder.

Pemasangan pipa CB 3 juga dilakukan secara hati-hati untuk menghindari kerusakan karena berada di jalur yang sama dengan pipa CB 1 dan CB 2 sekaligus untuk menghemat biaya recovery.

Adapun pekerjaan yang telah selesai di antaranya penanaman pipa sepanjang 113 km atau setara dengan progres yang secara keseluruhan saat ini mencapai 76 persen pada instalasi pig launcher dan pig receiver di TBBM Lomanis dan TBBM Tasikmalaya.

Lalu, pada instalasi pipa di atas Jembatan Jakadenda 2, Jembatan Condong serta beberapa lokasi lainnya dengan target penyelesaian semuanya pada tahun depan.

Adapun proyek Engineering, Procurement and Construction (EPC) tersebut digarap melalui skema kerja sama operasi (KSO) dengan PT Timas Suplindo (Timas) (KSO HKTS). Saat ini, pekerjaan masih berjalan dengan sisa lingkup di antaranya penanaman pipa sepanjang 12 km, perbaikan dan tahapan uji coba.

Lebih lanjut, Gunadi menyebut bahwa pipa CB 3 didesain dengan rencana kecepatan aliran 900 km/jam berdiameter 20 inch atau sekitar 50 cm atau lebih besar dari pipa CB 1 maupun CB 2 masing-masing sebesar 10 inch dan 16 inch.

"Dengan kapasitas penyaluran yang dua kali lipat lebih besar, pipa CB 3 ditargetkan mampu mencukupi kebutuhan BBM khususnya untuk area Jawa Barat bagian Selatan," imbuhnya.