JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) berhasil meraih kontrak baru mencapai Rp3,32 triliun hingga Oktober 2023.
Secara rinci, komposisi perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari office 12,38 persen, public facilities sebesar 25,69 persen, commercial 2,25 persen, serta residential 56,96 persen, yang berasal dari proyek eksternal sebesar 99,96 persen dan proyek internal (holding) 0,04 persen.
Adapun kontrak baru tersebut antara lain, hunian ASN IKN, pembangunan Gedung Pendidikan & Laboratorium MKGI (Centre of Excellence) - BMKG, Sky House Alam Sutera, Rancang dan Bangun Modern Office Jakarta, dan Gedung Perkantoran Papua Barat.
Berikutnya, pembangunan Gelanggang Remaja Jakarta Timur & Gelanggang Olahraga (GOR) Cakung Barat, renovasi Fasilitas Kesehatan dan Peribadatan Cianjur, serta Pembangunan Gedung Labtek XV ITB.
Kemudian, ada pembangunan Rumah Dinas & Fasilitas Sosial di Papua Barat, Renovasi Interior Gedung RS Pusat Pertamina, Universitas Muhammadiyah Malang, Hotel Ombilin Padang, serta pekerjaan dekorasi Sky House Alam Sutera Project Phase 2.
Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita mengatakan, dengan capaian kontrak baru tersebut, kontribusi komposisi pemerintah sebesar 84,67 persen, BUMN 5,07 persen, dan dari swasta sebesar 10,26 persen.
"Capaian ini menunjukkan bahwa bisnis konsesi dan industri modular yang merupakan bagian dari strategi bisnis perseroan (backward & forward), berhasil dalam menopang pendapatan perseroan," ujar Hadian dalam Public Expose Live secara daring, Rabu, 29 November.
BACA JUGA:
Dari capaian tersebut, segmen konstruksi memberikan kontribusi terhadap pendapatan WEGE sebesar Rp1,48 triliun atau tumbuh 39,10 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp1,06 triliun.
Sementara, dari segmen industri modular memberikan kontribusi sebesar Rp118,01 miliar atau tumbuh 21,07 persen secara yoy dibandingkan tahun sebelumnya, sebesar Rp97,48 miliar.
"Dan segmen konsesi memberikan kontribusi sebesar Rp30,65 miliar atau tumbuh 24,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp24,60 miliar," katanya.