WIKA Raih Proyek Underpass Gatot Subroto di Medan Bernilai Rp217,84 Miliar
Ilustrasi underpass (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) meraih kontrak baru dari proyek Underpass Gatot Subroto di Kota Medan, Sumatera Utara. Adapun nilai kontrak dari proyek tersebut mencapai Rp217,84 miliar.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, pengerjaan proyek tersebut melalui skema Kemitraan atau Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Andesmont Sakti.

Agung mengatakan, proyek yang digagas oleh Kementerian PUPR itu membentang sepanjang 750 m sebagai penghubung utama antara Medan menuju Binjai, yang merupakan bagian dari ruas jalan nasional di daerah perkotaan Medan.

"Kehadiran Underpass Gatot Subroto dibangun seiring dengan meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan wilayah pemukiman serta industri di kota Medan, diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam memperlancar arus kendaraan sekaligus mengurai kepadatan lalu lintas dari yang semula dua lajur menjadi empat lajur," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 28 November.

Adapun lingkup pekerjaan yang digarap WIKA di antaranya, diafragma wall, bore pile, dan struktur slab untuk terowongan dengan menggunakan metode tertentu guna mencapai durasi pengerjaan yang lebih cepat sekaligus memenuhi standar keamanan.

Di sisi lain, WIKA juga gencar menerapkan digitalisasi dalam proses bisnisnya. Catatan positif juga tercermin dari langkah digitalisasi yang dilaksanakan perusahaan, sesuai dengan metode restrukturisasi perseroan.

Beberapa langkah tersebut antara lain diwujudkan melalui implementasi enterprise resources planning (ERP), digital berbasis system application and processing (SAP).

Sistem terkait pengendalian biaya tersebut tidak hanya diterapkan pada lingkungan perusahaan, tetapi juga pada anak usaha yang akan terintegrasi dengan holding.

Tak hanya itu, WIKA turut mendorong penggunaan teknologi digital dalam lingkup proyek, baik untuk memantau kinerja hingga proses pekerjaannya.

Saat ini, perusahaan tengah mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) di proyek, salah satunya proyek pembangunan Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) di Cimahi, Jawa Barat.