JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) optimistis proyek-proyek yang dikerjakan pihaknya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dapat selesai pada Agustus 2024 atau sesuai target yang diinginkan pemerintah.
"Ya, kami sangat optimistis. Kebetulan, beberapa pekerjaan kami di IKN ada yang progresnya sudah 51 persen dan kami rencananya memang di Juli (2024) sudah selesai," kata Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito menjawab pertanyaan VOI dalam Public Expose Live 2023, Senin, 27 November.
Agung mengatakan, saat ini dari segi material, sumber daya orang, hingga metode semuanya sudah tertangani oleh pihaknya.
Sehingga, kata dia, pihaknya optimistis bahwa seluruh proyek garapan Wika di IKN akan selesai sesuai target.
"Kami optimistis untuk kontrak-kontrak yang kami kerjakan di IKN akan selesai di Agustus tahun depan," imbuhnya.
Adapun proyek-proyek yang dikerjakan WIKA, di antaranya Jalan Tol Segmen 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km, yang merupakan bagian dari Jalan Tol Balikpapan-IKN.
Hingga Oktober 2023, progres proyek tersebut telah mencapai 51,26 persen.
Lalu, WIKA juga mengerjakan proyek Jalan Sumbu Kebangsaan Timur yang dibangun di Kalimantan Timur.
Sebagai pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia berkelas internasional, pembangunan proyek ini turut menyertakan lingkup kerja Multi Utility Tunnel (MUT) yang menjadi ciri khas kota-kota masa depan dan modern di dunia.
Selain pembangunan infrastruktur jalan, WIKA juga ikut serta pada proyek joint operation pembangunan Istana Presiden IKN.
Per Oktober 2023, progres pembangunan untuk lingkup WIKA telah mencapai 36,58 persen.
BACA JUGA:
Progres yang baik juga ditunjukan pada pembangunan Kantor Presiden dan Lapangan Upacara di kawasan IKN yang juga telah mencapai 45,51 persen.
Wijaya Karya aktif bersinergi dengan Kementerian PUPR sebagai pemilik proyek untuk memastikan pembangunan di Kawasan IKN berlangsung dengan lancar, serta sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Pembangunan proyek IKN berkontribusi terhadap penguatan kinerja keuangan Perseroan karena proyek-proyek yang didapatkan oleh WIKA berasal dari APBN dan menggunakan skema pembayaran berdasarkan perkembangan bulanan.