Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus dorong peningkatan digitalisasi melalui Super App Livin' by Mandiri telah membuahkan hasil yang positif.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan, melalui konsistensi pengembangan bisnis dan transformasi digital Bank Mandiri juga telah membuahkan hasil yang positif.

"Melalui konsistensi pengembangan bisnis dan transformasi digital, saham Bank Mandiri (BMRI) telah berhasil menorehkan kinerja positif. Secara year to date (ytd) hingga 29 September 2023, kenaikan nilai saham BMRI tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan IHSG dan bank besar lainnya yakni mencapai 21,4 persen (ytd)," jelasnya dalam Public Expose Live 2023, Senin 27 November.

Siddik menyampaikan hingga Oktober 2023 BMRI telah meluncurkan tiga layanan digital teranyar perseroan yaitu aplikasi wirausaha yang memudahkan nasabah pebisnis yaitu Livin’ Merchant, dan tampilan baru yang lebih menarik dari Livin’ Sukha, serta fitur terbaru Kopra by Mandiri bertajuk Kopra Beyond Borders yang ditujukan untuk memudahkan nasabah wholesale dalam bertransaksi di luar negeri.

"Momentum HUT ke-25 Bank Mandiri semakin memantapkan nilai perusahaan hari ini dan sepuluh tahun ke depan. Langkah transformasi bisnis ini kami lakukan agar Bank Mandiri dapat terus memberikan nilai lebih bagi nasabah di seluruh segmen dan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat," terangnya.

Siddik menyampaikan Bank Mandiri terus berkomitmen dalam mendorong digitalisasi dan telah membukukan pertumbuhan yang signifikan. Salah satunya, Super App Livin’ by Mandiri yang menjadi andalan perseroan dalam memenuhi kebutuhan transaksi finansial dan non finansial nasabah ritel telah diunduh lebih dari 32 juta kali sejak diluncurkan.

Dari sisi jumlah pengguna, Livin’ by Mandiri juga terus mencatat kenaikan sebesar 55 persen secara (yoy) di September 2023 menjadi 21 juta pengguna yang terdaftar. Bahkan, sejak dirilis pada Oktober 2021 aplikasi andalan perseroan ini telah diunduh hampir sebanyak 34 juta kali hingga akhir Oktober 2023.

Begitu pula, nilai transaksi nasabah melalui Livin’ by Mandiri berhasil menembus Rp2.600 triliun pada sepuluh bulan pertama 2023, melesat 36 persen (yoy) selaras dengan kebutuhan transaksi finansial nasabah.

Sedangkan untuk layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri, telah berhasil mengelola Rp13.950 triliun transaksi hingga September 2023 atau tumbuh 1,3 kali lipat sejak rilis pada Oktober 2021. Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri, yang kini juga telah hadir dalam versi mobile app, juga meningkat 132 persen (yoy) menjadi 158 ribu lebih pengguna.

“Pencapaian ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” ujarnya.

Tidak berhenti di situ, transformasi digital Bank Mandiri juga dilakukan dengan merilis aplikasi Livin’ Merchant untuk mendigitalisasi transaksi pembayaran di merchant usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Sejak diluncurkan pada 12 Juni 2023 Livin’ Merchant telah diunduh oleh lebih dari 1,5 juta UMKM hingga 19 Oktober 2023. Fitur ini menurut Siddik telah memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan potensi usahanya.

“Produk terbaru ini adalah bukti komitmen Bank Mandiri dalam memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik dan inovatif bagi masyarakat. Ke depan, kami akan terus melanjutkan pendekatan kepada para pelaku UMKM agar aplikasi ini dapat semakin memberikan nilai tambah yang optimal dan sesuai dengan harapan masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 1,36 persen per September 2023. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2022 di level 2,26 persen atau telah turun sebesar 90 basis poin (bps).

Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai. “Sampai dengan September 2023 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only mencapai 339,34 persen, meningkat dari posisi September 2022 yang sebesar 292,28 persen,” tutur Siddik.

Adapun, sampai dengan akhir September 2023, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin landai menjadi Rp23,8 triliun. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2022 di posisi Rp45,6 triliun, atau menurun 47,81 persen secara (yoy).

Penurunan ini menurut Siddik, didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal.

"Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 0,73 persen per September 2023. Jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,30 persen," jelasnya.