JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menargetkan, proyek Bandara Internasional Dhoho di Kediri akan diserahterimakan atau provisional hand over pada akhir November 2023.
Direktur Operasi II Wika Gedung Akhmadi Tricahyono mengatakan, per 24 November 2023, progres pekerjaan yang menjadi tanggung jawab perseroan telah mencapai 99,8 persen dan akan diserahterimakan kepada PT Surya Dhoho Investama selaku pemilik dalam waktu dekat ini.
"Jadi, bersyukur juga bahwa akhir bulan (November) ini kami akan melakukan, (serah terima proyek) yang menjadi tanggung jawab WEGE itu sendiri," kata Akhmadi dalam Public Expose Live secara daring, dikutip Kamis, 30 November.
Akhmadi menyebut, untuk operasional bandara itu sendiri tergantung kepada stakeholder yang terlibat, mulai dari Angkasa Pura, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga PT Surya Dhoho Investama sendiri.
"Untuk operasinya memang diharapkan akhir tahun (2023) ini, tapi itu tergantung juga dari seluruh stakeholder yang terlibat, termasuk Angkasa Pura, kemudian juga Kemenhub," ujarnya.
Dia menilai, secara keseluruhan proyek tersebut melibatkan banyak sub kontraktor dan kontraktor utama, WEGE sendiri hanya berfokus pada bagian proyek building dan sebagian runway.
"Memang beberapa pekerjaan masih ada yang harus difinalisasi, namun itu merupakan pekerjaan di bawah PT Doho sendiri. Karena, sesuai kontrak yang kami pegang, scop of work WEGE itu telah selesai kami kerjakan," ucap Akhmadi.
Adapun proyek bandara tersebut mulai dikerjakan pada 2022 lalu, dengan total nilai kontrak sebesar Rp1,79 triliun. Diketahui, kontribusi proyek tersebut terhadap pendapatan perseroan pada tahun ini mencapai Rp1,2 triliun. Sementara, sisanya sekitar Rp600 miliar masuk ke pendapatan 2022.
"Untuk kontribusinya di 2023 sekitar 1,2 triliun, dan kontribusi ke laba kotor 2023 sebesar 8,6 persen," imbuhnya.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, Bandara Kediri merupakan proyek bandara pertama dengan pembiayaan swasta murni Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pihak swasta sebagai pemrakarsa.
Bandara yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2024 ini dibiayai seluruhnya menggunakan dana swasta, yakni PT Gudang Garam Tbk melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.
Menurut rencana, bandara ini memiliki landas pacu 3.300 x 60 meter, apron commercial 548 x 141 meter, apron VIP 221 x 97 meter, empat taxiway, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi.