Bagikan:

JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memproyeksi tingkat keterisian atau okupansi penumpang KRL Jabodetabek selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) akan mengalami penurunan hingga 50 persen.

Adapun proyeksi tersebut sejalan dengan hasil survei Kementerian Perhubungan terkait potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Nataru. Di mana, diprediksi ada potensi pergerakan masyarakat asal Jabodetabek yang keluar meninggalkan wilayah tersebut sebanyak 13,76 persen atau 14,81 juta orang.

Vice President Corporate Secretary KCI, Anne Purba mengatakan pihaknya tidak berencana untuk menambah frekuensi perjalanan kereta selama momen libur Nataru 2024.

“Berbeda dengan Jogja, Solo, justru kita (KRL Jabodetabek) kalau libur Nataru sepi penggunanya. Orang pada mudik. Kalau saat Nataru bisa sampai 50 persen (turunnya),” katanya kepada wartawan, ditulis Minggu, 26 November.

Anne mengatakan KRL hanya ramai ketika hari kerja dan akan sepi ketika di akhir pekan atau hari libur nasional. Sebab, angkutan massal antar kota ini biasanya digunakan untuk mobilisasi para pekerja yang berada di luar Jakarta menuju Jakarta.

Lebih lanjut, kata Anne, saat hari H Natal 2023 atau Tahun Baru 2024 pemumpang KRL akan meningkat karena ada pengguna musiman meskipun tidak akan sepadat saat hari kerja.

“Pasti nanti di dari H-nya orang yang mau naik kereta dan jalan-jalan itu bisa meningkat. Tapi tidak akan sepadat di hari kerja,” tuturnya.

Anne memastikan meskipun penumpang tidak sepadat seperti hari kerja, KCI tidak akan memangkas frekuensi perjalanan KRL Jabodetabek selama libur Nataru 2024.

“Kalau kita itu kan headway ya. Jadi mau dia (penumpangnya) sepi atau padat kan dia jalan terus. Paling kalau misalkan itu (ada pengurangan) kita lihat jam-jam tertentu untuk perawatan. Tapi yang namanya Commuter itu enggak kurang (frekuensinya),” ujar Anne.