JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI segera melakukan pemeriksaan angkutan transportasi umum dan seluruh awak armada menjelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
Hasbi berujar, pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk memastikan kelaikan pengoperasian armada demi terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban bagi penumpang yang bermobilitas selama periode liburan akhir tahun tersebht.
“Kegiatan ramp check (pemeriksaan) angkutan itu harus sudah dilakukan. Jangan dadakan. Harus diantisipasi jauh-jauh hari,” kata Hasbi dalam keterangannya, Senin, 18 Desember.
Menurut Hasbi, Dishub DKI harus sudah menyiapkan personel di seluruh terminal dan pelabuhan untuk melakukan pengecekan pada satu pekan sebelum periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Keamanan dan kenyamanan calon pemudik itu faktor penting dan itu harus terlihat dari kesiapan armada di terminal maupun di pelabuhan,” ungkapnya.
Menambahkan, Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli Memandang pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi serta kenek juga penting dilakukan.
“Sopir dan kenek yang tidak sehat jangan dikasih izin jalan. Sampai yang bersangkutan dinyatakan sehat, baru dibolehkan jalan,” ujar Taufik.
Sementara itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan memproyeksikan pergerakan masyarakat Jabodetabek pada masa libur Natal 2023 dan Natal Tahun Baru 2024 mencapai 14,81 juta orang.
Jumlah tersebut sebanyak 43,92 persen dari total jumlah penduduk Jabodetabek. "Pergerakan Jabodetabek jumlah penduduk yang akan bergerak sekitar 14,81 juta orang," kata Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi.
BPTJ mencatat pada masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Jawa Barat menjadi daerah tujuan terbanyak dari Jabodetabek dengan jumlah mencapai 26,39 persen atau 3,91 juta orang.
Adapun, asal daerah terbanyak pelaku perjalanan Jabodetabek, yaitu Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan jumlah 2,39 juta orang atau 16,16 persen.
BACA JUGA:
"Dari hasil kajian Badan Kebijakan Transportasi dapat kita lihat bahwa tujuan terbanyak, yaitu 3,91 juta pelaku perjalanan Bogor yang paling banyak, Jadi, di Jabodetabek persoalannya bukan persoalan antarkota tetapi persoalan commuter di wilayah Jabodetabek sehingga kami mewaspadai di daerah-daerah pariwisata," ucap Tatan.
Kemudian, BPTJ juga memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 22, 23, dan 30 Desember 2023. Sedangkan, puncak arus balik diprediksi terjadi pada 26 Desember 2023, 1 Januari 2024, dan 2 Januari 2024.