Bagikan:

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya pertumbuhan sektor transportasi dari tahun ke tahun (year-on-year) pada periode Januari hingga November 2023 dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

"Pada November 2023 terjadi penurunan jumlah penumpang pada seluruh moda angkutan secara bulanan, namun masih mengalami peningkatan secara tahunan," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengutip Antara.

Amalia menjelaskan, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat pada November 2023 sebanyak 5,2 juta orang atau turun 1,51 persen dibanding kondisi pada Oktober 2023. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) turun 7,51 persen menjadi 1,3 juta orang.

Namun demikian, pada periode Januari–November 2023, jumlah penumpang domestik tercatat sebanyak 57,0 juta orang dan jumlah penumpang internasional sebanyak 14,1 juta orang, masing-masing naik sebesar 20,66 persen dan 135,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Kemudian, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang berangkat pada November 2023 tercatat 1,6 juta orang atau turun 3,93 persen dibanding Oktober 2023. Jumlah barang yang diangkut turun 3,84 persen menjadi 30,0 juta ton.

Selama Januari–November 2023, jumlah penumpang mencapai 18,0 juta orang atau naik 11,66 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2022, sementara jumlah barang yang diangkut naik 9,69 persen atau mencapai 322,2 juta ton.

Selanjutnya, jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada November 2023 sebanyak 32,9 juta orang atau turun 2,02 persen dibanding Oktober 2023.

Berbeda dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami peningkatan sebesar 5,34 persen menjadi 5,7 juta ton secara bulanan.

Selama Januari–November 2023 jumlah penumpang mencapai 336,5 juta orang atau naik 36,07 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.

Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api naik 8,62 persen menjadi 60,9 juta ton.

Ia mengatakan, jumlah penumpang pada semua moda transportasi pada November 2023 lebih rendah dibandingkan Oktober 2023 disebabkan oleh sejumlah faktor di antaranya tidak adanya libur nasional, penundaan perjalanan menjelang masa libur Natal dan tahun baru, hingga perawatan kapal (docking).

"Tidak ada libur nasional yang dapat menstimulus penduduk untuk melakukan perjalanan dan November termasuk low season," katanya.