Realisasi Penyaluran Beras SPHP Lampung Capai 21.587 Ton
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

BANDAR LAMPUNG - Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Bambang Prihatmoko mengatakan, realisasi penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayahnya telah mencapai 21.587 ton.

"Realisasi penjualan beras dalam program stabilisasi pasokan dan harga pangan per Kamis, 19 Oktober di Provinsi Lampung ada sebanyak 21.587 ton," ujar Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Lampung Bambang Prihatmoko dikutip dari ANTARA, Senin, 23 Oktober.

Ia mengatakan, sedangkan untuk target penyaluran beras SPHP kepada masyarakat pada 2023 ditargetkan ada sebanyak 28.000 ton.

"Target pada 2023 ini ada 28 .000 ton beras program SPHP yang didist.000sikan ke masyarakat. Untuk pihak yang melakukan pembelian SPHP ini diprioritaskan ke jaringan pengecer yang ada di seluruh wilayah Lampung," katanya.

Dia menjelaskan penyaluran beras melalui program SPHP pada 2023 total telah dilakukan kepada 932 pedagang pengecer yang ada di seluruh wilayah Lampung, diantaranya kepada toko di pasar, Rumah Pangan Kita (RPK), koperasi, dan retail.

“Kami berharap masih ada penambahan jumlah pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) melalui program SPHP ataupun bantuan pangan. Sehingga bisa menambah pasokan beras di pasar serta masyarakat, yang bisa berdampak mengurangi kenaikan harga beras terutama beras medium di tingkat konsumen,” ucapnya.

Ia pun mengharapkan distribusi beras SPHP bisa dilakukan dengan lancar, dimana saat ini setiap bulannya penyaluran sudah mencapai 2.000 ton dari biasanya 400-800 ton per hari.

“Harapannya semua dapat lancar tersalurkan, sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga dengan harga terjangkau melalui pelaksanaan program SPHP. Beras dalam program ini paling tinggi dijual dengan harga Rp10.900 per kilogram,” tambahnya.

Tanggapan atas adanya penyaluran secara rutin beras SPHP dikatakan oleh salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Kangkung, Adillah.

“Melalui beras SPHP ini setidaknya bisa membantu pedagang agar tetap bisa menjual beras medium dengan harga terjangkau di tengah kenaikan harga beras yang masih terus terjadi,” kata Adillah.

Dia melanjutkan selain membantu pedagang menjual beras dengan harga yang terjangkau dengan adanya beras SPHP dapat menjaga konsumsi masyarakat pula.