Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menuturkan, kuota beras operasi pasar atau Stabilisasi Pangan dan Harga Pangan (SPHP) akan ditingkatkan menjadi 100.000 ton per bulan.

Airlangga bilang, peningkatan kuota ini untuk menekan pergerakan harga beras di tingkat konsumen yang meningkat.

“Ada program SPHP yang satu bulan itu ditingkatkan dari sebelumnya 50.000 hingga 80.000 sekarang 100.000,” katanya dalam konferensi pers, di Kementerian Koordinator Bidang Perekomian, Jakarta, Senin, 29 Januari.

Lebih lanjut, Airlangga bilang bantuan pangan dan beras operasi pasar atau SPHP yang digelontorkan pemerintah ini juga akan menekan tingginya permintaan di masyarakat.

Seperti diketahui, pemerintah juga menjalan kan program bantuan pangan untuk menekan harga pangan. Bantuan pangan ini berupa beras 10 kg per KPM yang diberikan mulai Januari hingga Juni 2024.

Airlangga juga bilang pemerintah juga terus memantau harga beras di tingkat internasional. Kata dia, dari pantauan pemerintah kenaikan harga beras juga terjadi di tingkat internasional.

Artinya, kata dia, gejolak harga beras tidak hanya terjadi di dalam negeri.

“Kedua bantuan pangan ini akan menekan demand di masyarakat. Tentu terus kita monitor dan secara internasional ada kenaikan,” ucapnya.

Sekadar informasi, berdasarkan data Badan Pangan Nasional, realisasi penyaluran SPHP beras pada 2023 mencapai 1,196 juta ton dari target yang ada di 1,085 juta ton atau 110,30 persen. Adapun untuk 2024, secara nasional SPHP beras ditargetkan dapat mencapai 1,2 juta ton.