JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jika Proyek New Grass Root Refinery Kilang Tuban, Jawa Timur, yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tengah mengalami permasalahan pendanaan karena investornya, Rosneft masih tekena sanksi internasional.
Mengenai hal ini, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, Kementerian ESDM ingin agar semua program PSN berjalan lancar.
Untuk itu, pihaknya akan segera mencari solusi lebih lanjut.
"Kita kan ingin PSN itu semua jalan, kita cari cara," ujar Dadan kepada awak media di Gedung Kementerian ESDM, Jumat, 6 Oktober.
Dadan juga menyebut jika secara dinamis, proyek tersbut akan terus berjalan.
"Barangkali dari sisi pelaksanaan di lapangan juga dinamis terus berjalan saja," pungkas Dadan.
Sebelumnya, Airlangga menyebut jika pihaknya akan mencari pengganti ROsneft untuk menggarap proyek NGRR tersebut.
Meski tidak menyebut secara gamblang Rosneft hengkang, Arilangga memastikan jika pihaknya akan mencari pengganti.
"Karena Rusia kan kena masalah geopolitik dan kesulitan untuk investasi dan tentunya minta kepada BUMN dan Menteri ESDM untuk memastikan refinery diperlukan tetapi investornya bisa kita dicarikan yang lain," lanjut Airlangga dalam keterangannya kepada media usai Rapat Terbatas terkait PSN di Istana Kepresidenan belum lama ini.
BACA JUGA:
"PSN-nya masih in karena kan proyeknya kan masih in cuma partnernya yang harus dicarikan," pungkas Airlangga.
Asal tahu saja, Proyek Kilang Tuban ini smerupakan proyek milik PT Pertamina (Persero) yang menggenggam 55 persen saham dan Rosneft memegang 45 persen saham.