Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan kabar terbaru terait investasi Rusia, Rosneft pada proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban yang bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).

Bahlil bilang, sejauh ini perusahaan asal Rusia ini masih menjadi mitra Pertamina dan membantah adanya isu Rosneft hengkang dari GRR Tuban.

Menurutnya, saat ini kedua perusahaan masih melakukan negosiasi ulang untuk mempercepat rampungnya proyek ini.

"(Rosneft) enggak hengkang. Terjadi negosiasi ulang," ujar Bahlil yang dikutip Selasa 30 Juli.

Dikatakan Bahlil, proses negosiasi ulang ini terjadi karena kondisi politik Rusia masih belum stabil.

Saat ditanya terkait mitra pengganti, Bahlil tidak menampik Pemerintah memiliki alternatif pengganti namun belum dipastikan karena proses negosiasi ulang dengan Rosneft masih berlangsung.

"(Sinopec) Itu beberapa alternatif-alternatif, tapi sampai sekarang masih tetap Rosneft," tegas Bahlil.

Sebelumnya, Rosneft menghadapi sanksi internasional akibat perang geopolitik antara Rusia dan Ukraina sehingga kesulitan melakukan pendanaan terhadap proyek strategis nasional tersebut.

Proyek Kilang Tuban ini merupakan proyek milik PT Pertamina (Persero) yang menggenggam 55 persen saham dan Rosneft memegang 45 persen saham.