JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa fluktuasi harga komoditas unggulan Indonesia di pasar dunia masih berlanjut.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa hal tersebut bisa dilihat dari volatilitas harga batu bara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang cukup mencolok.
“Harga minyak kelapa sawit mengalami penurunan secara bulanan atau month to month (mtm), sedangkan harga batu bara mengalami kenaikan di pasar global,” ujarnya saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat, 15 September.
Menurut Amalia, pada Agustus 2023 harga minyak sawit anjlok minus 2,01 persen mtm menjadi 860,8 dolar per metrikton. Sementera untuk batu bara melonjak 8,52 persen 152,6 dolar per meterik ton.
“Meski demikian, harga kedua komoditas ini turun secara tahunan atau year on year (yoy),” tuturnya.
BACA JUGA:
Amalia merinci, harga CPO terdepresi minus 16,10 persen yoy dibandingkan dengan Agustus 2022. Adapun, untuk batu bara turun lebih dalam minus 62,50 persen yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Meski demikian, secara umum ekonomi mitra dagang utama Indonesia tetap tumbuh positif secara year on year. Hal ini menunjukan permintaan global masih tumbuh positif,” tegas dia.