Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan tiga BUMN akan mendapatkan suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai definitif 2024 senilai Rp28,16 triliun.

Adapun jumlah PMN tersebut berdasarkan hasil diskusi antara pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

“PMN definitif yang akan diberikan kepada BUMN, ini yang terakhir (rapat dengan Banggar) para pimpinan Komisi VI, akan diberikan kepada BUMN senilai Rp28,16 triliun,” ujar Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis, 14 September.

Erick merinci tiga BUMN yang mendapatkan PMN definitif dengan total Rp28,16 triliun yakni PT Hutama Karya (Persero) Rp18,6 triliun, IFG Rp3,56 triliun dan PT Wijaya Karya (Persero) Rp6 triliun.

Sedangkan, sambung Erick, usulan PMN untuk BUMN lainnya dengan total Rp12,8 triliun dengan skema tergantung dari keputusan terkait alokasi cadangan investasi itu.

Adapun BUMN yang dimaksud adalah PT KAI (Persero) Rp2 triliun, IndonesiaRe Rp1 triliun, PT Pelni (Persero) Rp3 triliun, PT INKA (Persero) Rp1 triliun, PT PLN (Persero) Rp5,86 triliun dan ID Food Rp832 miliar.

“Memang dari diskusi kemarin ada dialokasikan dimasukkan di cadangan investasi yang menjadi keputusan mereka yaitu Rp12,8 triliun. Kembali kita diskusikan walaupun detilnya tergantung pada keputusan cadangan investasi,” katanya.

Erick berharap usulan PMN dengan total Rp12,8 triliun untuk KAI hingga INKA itu juga disetujui. Meskipun dengan mekanisme tergantung dari keputusan terkait alokasi cadangan investasi.

“Ini yang sementara hasil diskusi terakhir mudah-mudahan sepertinya akan disetujui tapi mekanismenya seperti ini yang ditawarkan,” ucap Erick.