JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tiga perusahaan pelat merah akan mendapat penyertaan modal negara (PMN) definitif pada tahun depan. Sementara, PMN untuk sebagian BUMN lainnya tergantung dari keputusan terkait alokasi cadangan investasi.
Adapun tiga BUMN yang mendapatkan PMN definitif dengan total Rp28,16 triliun yakni PT Hutama Karya (Persero) Rp18,6 triliun, IFG Rp3,56 triliun dan PT Wijaya Karya (Persero) Rp6 triliun.
Sedangkan, sambung Erick, usulan PMN dengan total Rp12,8 triliun tergantung dari keputusan terkait alokasi cadangan investasi itu untuk PT KAI (Persero) Rp2 triliun, IndonesiaRe Rp1 triliun, PT Pelni (Persero) Rp3 triliun, PT INKA (Persero) Rp1 triliun, PT PLN (Persero) Rp5,86 triliun dan ID Food Rp832 miliar.
“Memang dari diskusi kemarin ada dialokasikan dimasukkan di cadangan investasi yang menjadi keputusan mereka yaitu Rp12,8 triliun. Kembali kita diskusikan walaupun detilnya tergantung pada keputusan cadangan investasi,” katanya di Komisi VI DPR, Kamis, 13 September.
Erick berharap usulan PMN dengan total Rp12,8 triliun untuk KAI hingga INKA itu juga disetujui. Meskipun dengan mekanisme tergantung dari keputusan terkait alokasi cadangan investasi.
“Ini yang sementara hasil diskusi terakhir mudah-mudahan sepertinya akan disetujui tapi mekanismenya seperti ini yang ditawarkan,” ujar Erick.
BACA JUGA:
Sekadar informasi, nasib PMN untuk KAI hingga INKA ini masuk dalam kesimpulan rapat sebelumnya. Kesimpulan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima.
Sebelum memulai rapat Komisi VI DPR bersama Menteri BUMN hari ini, Aria mengatakan PMN cadangan investasi Rp12,8 triliun akan didiskusikan lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan.
“Namun demikian PMN terkait cadangan investasi tersebut akan diprioritaskan kepada BUMN-BUMN sebagai berikut,” ujar Aria Bima.