Sri Mulyani Suntik BUMN Rp37,38 Triliun di 2021, PLN juga Kebagian
Gedung PLN. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp37,38 triliun untuk sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di 2021.

"Kalau kita lihat dari sisi pembiayaan ini yang disalurkan dalam bentuk PMN di BUMN sebesar Rp37,38 triliun turun dari Rp51,13 triliun di 2020," katanya, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa, 15 September.

Adapun rincian PMN kepada BUMN terdiri dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp2,25 triliun atau naik dari tahun ini yang Rp1,75 triliun. Kemudian, PT Hutama Karya (Persero) atau HK Rp6,2 triliun, lebih rendah dari yang didapat tahun ini yakni Rp11 triliun.

PMN terhadap HK ini, kata Sri, karena HK memiliki peranan HK dalam melaksanakan program pembangunan di Sumatera untuk highway dari utara ke selatan.

Lalu, PT PLN (Persero) mendapatkan PMN untuk tahun depan sama seperti tahun ini yaitu Rp5 triliun. Sedangkan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) mendapat Rp470 miliar. Sementara, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI Rp20 triliun.

"BPUI ada hubungannya tentu dengan penanganan masalah Jiwasraya," tuturnya.

PT Pelindo III (Persero) akan mendapatkan PMN sebesar Rp1,2 triliun, dan PT PAL Indonesia (Persero) sebesar Rp1,28 triliun. Kedua perusahaan pelat merah tersebut sebelumnya tidak mendapatkan suntikan dana dari pemerintah pada tahun ini.

"PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) sebesar Rp977 miliar. Ini berhubungan dengan pembukaan kawasan industri BP Batam," ucapnya.

Adapun total pembiayaan investasi tahun depan sebesar Rp169,05 triliun atau lebih rendah dari tahun ini yang ditetapkan Rp257,1 triliun. Pembiayaan tahun ini sangat besar karena ada anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).