Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan saat ini suntikan modal pemerintah dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah cair. Suntikan modal ini sebagai salah satu upaya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Adapun rinciannya yakni PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT Geo Dipa Energi. Kemudian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Hutama Karya.

"Untuk PT SMF dalam hal ini, sebesar Rp1,75 triliun, itu terbit pada Agustus lalu. Kemudian untuk LPEI itu PMN Rp5 triliun terbit juga pada pertengahan Agustus," katanya, dalam video conference, Selasa, 27 Oktober.

Bendahara negara ini mengatakan, suntikan modal bagi PT SMF untuk mendukung program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sri Mulyani berharap, PT SMF bisa menciptakan permintaan di sektor perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Selanjutnya, Geo Dipa Energi menerima Rp700 miliar pada 15 Oktober 2020 dalam PP Nomor 52 tahun 2020. Sedangkan, PT PNM mendapatkan Rp1 triliun pada akhir Juli 2020 sesuai PP Nomor 31 tahun 2020. PLN juga disuntik Rp5 triliun dengan PP Nomor 37 tahun 2020. Terakhir, Hutama Karya diberikan Rp3,5 triliun pada 29 Juli 2002 melalui PP nomor 32 tahun 2020.

"Berbagai injeksi ini sudah mengalir ke sektor riil, makanya tadi beberapa proyek strategis nasional yang sudah mulai dijalankan lagi untuk ruas-ruas tol di Sumatera. Kemudian PNM tadi untuk usaha kecil mikro program Mekaar, juga kita lihat untuk PLN untuk mendanai listrik pedesaan. Jadi dalam hal ini kita mau menggerakan sektor riil," tuturnya.

Sri Mulyani mengatakan, program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan yang digalakkan SMF juga sudah mulai menimbulkan permintaan rumah. Khususnya untuk masyarakat berpendapatan rendah.

Semetara Geo Dipa Energi, kata Sri, telah merealisasikan PMN untuk mengembangkan geotermal Dieng 2 dan Patuh 2. Dengan demikian, semuanya akan menarik dari sisi leverage pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (ADB).