Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank DBS Indonesia menjadi book runner dan lead arrangers untuk perjanjian kredit senilai 33 juta dolar AS untuk PT TBS Energi Utama Tbk dalam sebuah club deal.

Dana tersebut digunakan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan yang berfokus pada penyediaan layanan limbah medis di Singapura, Asia Medical Enviro Services (AMES). Pendanaan ini juga bertujuan mendukung TBS mencapai target netral karbon tahun 2030.

"Strategi perusahaan untuk mengakuisisi AMES merupakan sebuah langkah konkrit dan mengukuhkan komitmen kami untuk berkontribusi pada keberlanjutan, dan bagaimana TBS dapat secara signifikan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan seiring dengan tujuan Towards a Better Society 2030 (TBS2030)," ujar Presiden Direktur TBS Dicky Yordan, Rabu 13 September. Ia menambahkan, TBS juga akan melanjutkan berinvestasi di infrastruktur yang berkelanjutan, terbarukan seperti tata kelola sampah medis dan kendaraan listrik.

Sementara itu Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah K. Indriati mengatakan pihaknya meyakini peran industri keuangan sangat penting dalam mengakselerasi transisi bisnis menuju praktik yang lebih ramah lingkungan.

"Dengan customer base yang luas, Bank Mandiri terus memberikan dukungan penuh kepada nasabah dan menjadi bagian dari perjalanan transisi ke ekonomi rendah karbon, serta berupaya memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat," ujar Susan.

Sebagai Wholesale Banking terbesar di Indonesia dan Market Leader ESG di Indonesia, lanjut SUsan, Bank Mandiri memiliki aspirasi untuk berperan aktif dalam mendukung tercapainya target keberlanjutan nasional dengan visi "Becoming Indonesia's Sustainability Champion for a Better Future”. Komitmen kuat ini diwujudkan melalui penyaluran Sustainable Financing yang telah mencapai sekitar 25 persen dari total kredit bank wide per Juni 2023.

Bahkan khusus untuk green portofolio, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp115 triliun atau lebih dari 30 persen dari total Green Portfolio Indonesia, yang menjadikan bank pelat merah itu sebagai market leader di sisi penyaluran green portfolio.

Di sisi lain, Direktur Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie mengatakan Bank DBS Indonesia juga memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung nasabah tidak hanya dalam peningkatan bisnis, namun sekaligus memainkan peran untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat. Menurutnya kerja sama ini mengukuhkan keseriusan Bank DBS Indonesia dalam memfasilitasi transisi perusahaan menuju operasional bisnis yang lebih rendah karbon emisi.

"Kemampuan kami untuk mengurangi financial emissions merupakan bagian dari keberhasilan upaya dekarbonisasi nasabah kami, dan kami berkomitmen untuk mendampingi mereka selama proses tersebut," tambah Kunardy.

Sebelumnya per Juli 2023 Bank DBS Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendanaan sustainable financing sebesar Rp4 triliun atau naik 253 persen dari tahun lalu, yang mencakup penyaluran dana untuk sektor energi, real estate, manufaktur dan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).