Bagikan:

JAKARTA — Emiten batu bara PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) akan menurunkan jumlah produksi batu bara pada tahun 2024 menjadi 3 juta ton. Angka ini turun dari target produksi pada tahun 2023 sebesar 3,3 juta ton.

SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS Nafi Sentausa menyampaikan pada tahun 2024 perseroan mentargetkan produksi batu bara sebesar 3 juta ton. Sementara, TBS Energi Utama pada tahun 2023 menargetkan produksi batu bara sebesar 3,3 juta ton.

"Outlook sampai akhir tahun bisa mencapai target di 3,3 juta ton. Produksi batu bara 3 juta ton untuk 2024," kata Nafi dalam public expose TBS Energi Utama, Kamis 7 Desember.

Nefi menyampaikan hingga kuartal III 2023 TBS Energi Utama mencatatkan produksi batu bara sebesar 2,5 juta ton. Angka ini naik 19 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sekitar 2,1 juta ton.

Nefi menyampaikan untuk tahun depan, perseroan melihat harga batu bara akan stabil untuk tahun depan dibandingkan dengan harga batu bara di tahun ini.

"Kami melihat beberapa minggu terakhir, ada peningkatan harga batu bara walaupun belum signifikan. Kami mencoba untuk konservatif, harga batu bara akan cukup stabil," jelasnya.

Selain itu, penjualan TBS Energi Utama naik 16 persen menjadi 2,2 juta ton di kuartal III 2023, dari periode yang sama tahun sebelumnya sekitar 1,9 juta ton.

Sebagai informasi, hingga kuartal III 2023, TOBA mencatatkan total pendapatan mencapai 370 juta dolar AS. Angka itu turun 26,6 persen jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 469 juta dolar AS.

Adapun, turunnya pendapatan ini membuat laba bersih TOBA ikut turun menjadi 7,49 juta dolar AS, dari sebelumnya 54,7 juta dolar AS. Sementara itu, total ekuitas TOBA adalah sebesar 418 juta dolar dan posisi kas sebesar 92 juta dolar sampai akhir September 2023.