TBS Energi Terus Berupaya Lebarkan Sayap ke Bisnis Berkelanjutan
Foto Aris Nurjani/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Emiten batu bara PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) kian mengupayakan untuk melakukan diversifikasi bisnis dari bisnis batu bara ke bisnis hijau. Hal itu dilakukan dengan melakukan berbagai aksi akuisisi terhadap perusahaan berkelanjutan.

Direktur TBS Juli Oktarina menyampaikan perseroan tengah mengembangkan pilar bisnis baru yang berfokus pada pengelolaan limbah berkelanjutan di tingkat regional, menunjukan inovasi dan komitmen yang kuat dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

“Perseroan tidak hanya berfokus pada bisnis energi, tetapi kami juga berkomitmen pada pengembangan bisnis yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan berkelanjutan lintas sektor ,” ungkap Juli dalam paparan Public Expose, Kamis 7 November.

Di sisi lain, perseroan melalui anak perusahaannya PT Solusi Bersih TBS (SBT), yang merupakan sub-holding bisnis pengolahan sampah, telah berhasil mengakuisisi ARAH Environmental, salah satu pemain utama di sektor pengolahan limbah medis, limbah B3, limbah domestik, dan limbah elektronik.

Juli menyampaikan, langkah strategis ini mengikuti akuisisi sebelumnya atas Asia Medical Enviro Services (AMES) yang berbasis di Singapura pada Agustus 2023.

Adapun, PT SBT memiliki visi untuk berkembang menjadi pemimpin di industri pengolahan sampah terintegrasi di skala regional, khususnya di Asia Tenggara, menandai langkah besar dalam ekspansi dan pengaruh Perseroan di sektor lingkungan.

SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS Nafi Sentausa menyampaikan, PT SBT akan berfokus pada pengolahan empat jenis limbah, yang meliputi limbah medis, limbah B3, limbah domestik, serta limbah elektronik dan baterai.

Nefi menyampaikan dalam perjalanan mencapai komitmen Towards a Better Society 2030 (TBS2030), Perseroan telah menorehkan sejumlah pencapaian penting pada tahun pertama.

Menurut Nefi, pencapaian ini mencakup evaluasi awal mengenai keanekaragaman hayati dan proses dekarbonisasi di unit usaha pembangkit listrik, pemetaan sosial yang menyeluruh di seluruh unit usaha pertambangan dan ketenagalistrikan, penguatan komitmen terhadap inklusivitas, keberagaman, dan kesetaraan gender.

Lebih lanjut, Nefi mengatakan, pembentukan Komite ESG (Environmental, Social, and Governance) menandai langkah strategis dalam integrasi praktik ESG dan investasi dalam inisiatif penanggulangan perubahan iklim menunjukkan komitmen Perseroan terhadap isu lingkungan global.

Selain itu, program pelatihan tentang Praktik Bisnis Berkelanjutan yang diadakan untuk tim Manajemen Senior mencerminkan komitmen Perseroan dalam memastikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di semua tingkatan organisasi.

“Melalui ‘Towards a Better Society 2030’ (TBS2030), kami tidak hanya berkomitmen untuk pertumbuhan bisnis, tetapi juga untuk menciptakan dampak positif melalui praktek bisnis berkelanjutan dan inklusif.” kata Nafi.

Selain itu, pada hasil RUPSLB kali ini juga menyampaikan informasi perubahan struktur kepemimpinan Perseroan.

Sudarmono Saragih telah diangkat menggantikan posisi salah satu Direksi sebelumnya, sementara Mufti Utomo bergabung sebagai Direksi baru.

Dengan penambahan ini, jumlah total anggota dewan Direksi Perseroan kini menjadi enam orang, menandakan fase baru dalam kepemimpinan dan strategi perusahaan.