PLN Nusantara Power Bakal Bangun PLTS Terapung Tembesi di Batam
PLTS (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PLN Nusantara Power mempercepat pmbangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Trembesi Batam dengan menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PLN Batam. Nantinya PLTS ini akan memiliki kapasitas 46 MWp dan dibangun di atas Waduk Tembesi yang memiliki luas lahan 864 hektar.

PLN Nusantara Power menggandeng PT TBS Energi Utama Tbk dalam pengerjaan proyek ini. Proyek terbarukan ini menjadi salah satu proyek PLN NP dalam mewujudkan Net Zero Emision di tahun 2060. Proyek ini bernilai Rp481 miliar rupiah dan akan menyelesaikan pembangunan pertama sebesar pada bulan desember tahun 2024, dan selanjutnya akan diselesaikan pada desember tahun 2025.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo turut menyaksikan proses penandatanganan tersebut. Menurutnya, PLTS Terapung Tembesi ini diharapkan menjadi katalis dalam menarik investasi asing ke Pulau Batam, memperkuat ekonomi lokal dan infrastruktur energi berkelanjutan.

"Pilar utama dalam pengurangan emisi karbon adalah pembangunan pembangkit renewables. PLN telah memiliki kapabilitas dalam menghadirkan pembangkit ramah lingkungan seperti PLTS Terapung Cirata yang merupakan PLTS terbesar di Asia Tenggara," ujar Hartanto yang dikutip Selasa, 13 Februari.

Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah yang menandatangani secara langsung perjanjian ini di kantor pusat PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa proyek ini menjadi percontohan pengembangan pembangkit EBT yang berada di luar pulau Jawa. Menurutnya, untuk mendorong transisi energi, pengembangan pembangkit berbahan Energi Baru Terbarukan (EBT) harus segera dilakukan di seluruh nusantara.

"Setelah sukses meresmikan PLTS Terapung Cirata, kami ingin mereplikasi proyek serupa di beberapa waduk lain di seluruh Indonesia. PLTS Terapung Tembesi ini adalah salah satunya dan bekerja sama dengan PT TBS Energi Utama," terang Ruly.

Ruly menyebut, PLN NP menggandeng PT TBS Energi Utama (Tbk) dalam menggarap proeyk ini dengan skema kepemilikan sebesar 51 persen adalah milik PLN NP dan 49 persen dimiliki PT TBS Energi.