Bagikan:

JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) lewat anak usahanya PLN batu bara Niaga (PLN BBN) memasok kebutuhan batu bara untuk tiga pembangkit yang tersebar di Jawa dan Kalimantan yang dioperasikan oleh Independent Power Producer (IPP).

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan PLN batu bara Niaga menjalankan usaha perniagaan batu bara untuk pembangkit Independent Power Producers (IPP) dan memastikan pasokan energi primer yang aman untuk pembangkit IPP.

Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan batu bara di setiap pembangkit sehingga mencegah risiko krisis energi.

"Bisnis ini tidak sekadar untuk memenuhi kebutuhan dua belah pihak semata, namun juga dalam memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat Tanah Air. Saat ini batu bara merupakan salah satu bahan baku yang paling murah dalam produksi listrik yang akan berdampak pada tarif listrik serta subsidi dari pemerintah," ujar Iwan kepada media yang dikutip Kamis, 11 Mei.

Iwan menjelaskan, lewat kerja sama ini menunjukan hasil dari transformasi bisnis yang dilakukan PLN EPI mampu membawa kepastian pasokan sehingga mencegah adanya krisis energi.

Security of Supply yang saat ini menjadi visi PLN mampu tercukupi dengan baik lewat kontrak jangka panjang," lanjut Iwan.

Iwan menambahkan, tak hanya menjaga tata kelola yang baik, PLN BBN juga memasok batu bara dengan jaminan kualitas terbaik. Spesifikasi kalori batu bara yang disediakan PLN BBN pun sudah sesuai dengan Certificate of Sampling and Analysis (CoA).

Direktur Utama PLN Batu Bara Niaga Kanapi Subur Dwiyanto menjelaskan, PLN BBN akan memasok kebutuhan batu bara untuk PLTU Cilacap Unit 3 (660 MW) dan Unit 4 (1000 MW) yang dioperasikan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

PLN BBN memasok 1,6 juta metrik ton batu bara untuk memastikan kelangsungan produksi listrik di sistem Jawa Bagian Selatan.

"Secara kebutuhan per bulan pembangkit ini membutuhkan 200 ribu metrik ton. Melalui kerjasama ini maka IPP mendapatkan kepastian pasokan sebesar 1,6 juta metrik ton selama satu tahun ini," jelas Kanapi.

PLN BBN memasok batu bara dengan kualitas kalori 3800 kCal/Kg AR. Pengapalan pertama berlangsung pada 7 Mei 2023. PLTU IPP Cilacap 3 dan 4 milik PT S2P akan memasok listrik ke sistem kelistrikan 500 kilo Volt (kV) Jawa-Bali. Pembangkit ini diharapkan memproduksi energi listrik sebesar 9.700 Giga Watt hour (GWh) per tahun.

Kerjasama kedua, PLN BBN akan memasok kebutuhan batu bara PLTU Kaltim 4 (110 MW) sebesar 1.1 Juta Metrik Ton, PLTU IPP Embalut Unit 1, 2 (2×25 MW) serta PLTU Embalut Ekspansi (30 MW) sebesar 720 ribu Metrik Ton dengan total pengiriman batu bara 1,8 juta metrik ton per tahun. PLTU Embalut dioperasikan oleh PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) dan PLTU Kaltim 4 dioperasikan PT Indonesia Energi Dinamika (Indoeka).

Dalam satu bulan kebutuhan batu bara untuk dua PLTU ini sebesar 155 ribu metrik ton dengan batu bara yang disuplai memiliki kualitas kalori 3800 - 4200 kCal/Kg (AR).

"Langkah ini kami ambil untuk mengamankan pasokan batu bara untuk PLTU IPP Embalut 1, 2 dan Ekspansi serta PLTU IPP Kaltim 4 yang berlokasi di Tanjung Batu, Kutai Kertanegara Kaltim dalam rangka menjaga kelangsungan produksi listrik di sistem Mahakam Kalimantan yang meliputi Samarinda, Balikpapan, Tenggarong dan Bontang," jelas Kanapi.

Direktur PT CFK dan PT Indoeka, Daniel Mahendra Yuniar mengapresiasi kerjasama antara kedua belah pihak. Ia mengatakan sebuah kehormatan dan kepercayaan pihak PLN EPI khususnya PLN batu bara Niaga akan memasok batu bara ke pembangkit IPPnya.

"Semoga dengan kerja sama ini PLTU IPP Embalut/Embalut Expansion dan PLTU Kaltim 4 dapat memenuhi kebutuhan energi di wilayah Kaltim yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tambah Daniel.