Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan rekor produksi batu bara dalam negeri yang melampaui target tahun 2023.

Tercatat produksi batu bara pada tahun 2023 sebesar 775 juta ton, jauh melampaui dari target yang dibidik sebesar 695 juta ton.

"Jadi produksi kita, untuk realisasi tahun 2023 mencapai 775 juta ton dan untuk kebutuhan dalam negeri (DMO) kita bisa menuhi kebutuhan 213 juta ton dan kemudian juga ekspornya 518 juta ton," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif yang dikutip Selasa 16 Januari.

Arifin menambahkan, terjadi peningkatan pemanfaatan batu bara domestik dari target tahun 2023 sebesar 177 juta ton.

Hal tersebut disebabkan adanya demand batu bara lebih banyak, karena adanya tambahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru dari proyek-proyek 35 GW yang sedang diselesaikan.

"Penyebab kedua adalah karena pasokan energi alternatif lainnya agak terganggu pasokannya," tutur Arifin.

Produksi batu bara Indonesia terus meningkat sejak tahun 2020, dimana pada tahun tersebut produksinya sebesar 564 juta ton dengan DMO sebesar 132 juta ton dan ekspor 405 juta ton.

Untuk tahun 2021, produksi batu bara mencapai 614 juta ton, dengan DMO sebesar 133 juta ton dan ekspor 435 juta ton.

Pada tahun 2022, produksi batu bara Indonesia kembali meningkat di angka 687 juta ton, dengan pasokan DMO sebesar 216 juta ton dan untuk ekspor mencapai 465 juta ton. Sementara itu, pada tahun 2024, pemerintah telah mencanangkan target produksi batu bara dipatok sebesar 710 juta ton.