Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, di tengah transformasi energi menuju net zero emission, komoditas batu bara tidak serta-merta ditinggalkan.

"Pemerintah tengah merumuskan strategi cerdas untuk memanfaatkan batu bara secara lebih berkelanjutan," ujar Dadan dalam Economic Update yang dikutip Jumat, 9 Agustus.

Dikatakan Dadan, salah satu strateginya adalah mengurangi penggunaan batu bara langsung sebagai bahan bakar pembangkit listrik. PLTU batu bara akan beralih menggunakan teknologi CCS/CCUS untuk menangkap dan menyimpan karbon.

Selain itu, batu bara juga akan diolah menjadi produk turunan seperti Dimethyl Ether (DME) yang lebih ramah lingkungan untuk keperluan rumah tangga.

Di sisi lain, lanjut Dadan, batu bara masih menopang penyediaan energi nasional kita. Produksi batu bara tahun 2023 sebesar 775 juta ton atau 112 persen dari target 2023 sebesar 695 juta ton.

Pemanfaatan domestik sebesar 213 juta ton atau 121 persen dari target yang tercatat sebesar 177 juta ton.

Dengan produksi batu bara yang mencapai 775 juta ton pada tahun 2023, PNBP subsektor minerba berhasil mencapai realisasi sebesar Rp172,66 triliun atau sebesar 118,41 persen dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp146,07 triliun.