Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan Indonesia. PLBN ini telah rampung dan beroperasi sejak Juli 2023 lalu.

"PLBN ini mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat di perbatasan," ujar Menteri Basuki dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 16 Januari.

Selain menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, Menteri Basuki menilai pembangunan PLBN juga untuk mengurangi disparitas dan memeratakan pembangunan infrastruktur, khususnya di kawasan perbatasan.

"Melalui pembangunan PLBN, pemerintah berupaya untuk menjaga kedaulatan negara," katanya.

Salah satu pengelola PLBN Jagoi Babang, Misdo Jerry Purba mengatakan, pergerakan ekspor di wilayah tersebut sangat berkembang, yang mana sejak beroperasi pada Juli 2023 lalu telah menghasilkan ekspor sekitar Rp3-4 miliar. Lalu, satu bulan kemudian atau tepatnya Agustus 2023 meningkat menjadi Rp5 miliar, dan pada September tembus Rp6 miliar.

"Pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari faktor jarak yang relatif lebih dekat ke Kota Kuching, Serawak, Malaysia. Sebagai perbandingan waktu tempuh dari PLBN Jagoi Babang kurang dari 1 jam, dari Entikong 1,5 jam, Aruk lebih dari 1,5 jam dan dari PLBN Nanga Badau 2,5 jam," tuturnya.

Saat ini, mayoritas komoditas yang diekspor ke Malaysia melalui PLBN Jagoi Babang adalah hasil pertanian, yakni petai, kentang, cabai serta buah-buahan seperti naga, semangka dan srikaya.

Sekadar informasi, PLBN Jagoi Babang dibangun pada periode 2020-2023 di atas lahan 16,4 hektare (ha) dengan nilai konstruksi mencapai Rp225,7 miliar. Lingkup pekerjaannya meliputi bangunan inti, gudang barang dan transit, mess, kantor, wisma Indonesia, bangunan tower air, rumah dinas, pos jaga, power house, TPS, pasar perbatasan, gerbang titik nol dan fasilitas lainnya.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, tercatat sebanyak 6 PLBN telah selesai konstruksinya pada gelombang dua hingga saat ini, yakni PLBN Terpadu Sota di Kabupaten Merauke, Papua, PLBN Terpadu Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau dan PLBN Terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Kemudian, ada PLBN Terpadu Sei Pancang di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, PLBN Terpadu Napan Kabupaten Timor Tengah Utara di NTT dan PLBN Terpadu Yetetkun di Kabupaten Boeven Digoel, Papua.