Bagikan:

KALSEL - Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang di Kalimantan Barat (Kalbar) tinggal 4 persen. PLBN ini berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 16,7 hektare.

"Saat ini kemajuan pembangunan fisik PLBN Jagoi Babang mencapai 96 persen. Pekerjaan ini dimulai pada November 2020 dan ditargetkan selesai pada Oktober 2022 ini, dengan anggaran bersumber APBN tahun 2020-2022 (MYC) sebesar Rp209,14 miliar," ujar Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPPD) Kabupaten Bengkayang, Lorensius, dikutip dari Antara, Minggu 23 Oktober.

Ia menjelaskan, pembangunan PLBN Terpadu Jagoi Babang merupakan salah satu bagian dari program pembangunan 11 PLBN yang diatur dalam Inpres No. 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

PLBN Jagoi Babang dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BBPW) Provinsi Kalimantan Barat Ditjen Cipta Karya. Pembangunan PLBN tersebut terdiri dari tiga zona bangunan yakni, zona inti, zona penunjang 1 dan 2.

"Zona inti terdiri dari bangunan PLBN inti, car wash, power house, gudang sita, tempat penampungan sementara sampah (TPS), gerbang Tasbara, pos pemeriksaan imigrasi, toilet dan peralatan X-Ray. Untuk zona penunjang 1 terdiri dari bangunan wisma dan mes pegawai. Untuk zona penunjang 2 terdiri dari bangunan masjid, kapel, pasar dan mini terminal," jelas dia.

Lorensius menyatakan, seharusnya pengerjaan PLBN sudah selesai dan diresmikan di Juli 2022, namun ada kendala lain sebagainya menjadi 17 Oktober.

"Dari informasi yang saya dapatkan lagi peresmian akan dilakukan Desember mendatang karena ada beberapa kendala. Akan tapi itu kita masih menunggu informasi selanjutnya dari pusat ya apakah akan di resmikan Desember nanti atau ada perubahan lagi," ucapnya.

Ia menyatakan yang menjadi kendala selanjutnya yakni jalan menuju titik nol yang masih jalan tanah sekitar 100 meter. Pihaknya juga sudah coba menyurati BBPW.

"Mudahan ada tanggapan positif dan juga jika dibangun tentu butuh biaya lagi, dan itu kembalikan ke teknis lah," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang sendiri kata Loren tentu sudah mempersiapkan diri baik itu dari sisi SDM maupun aktivitas penunjang dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Masyarakat setempat diminta dapat proaktif dan kreatif, sehingga tak hanya menjadi penonton saja tapi juga sebagai pelaku.

"Itu yang sedang kita lakukan, sehingga nantinya masyarakat kita bisa siap dan bisa berkompetisi. Masing-masing bisa menunjukkan hasil kreativitas nya lewat . Pemda juga sudah menurunkan tim pelatih atau pendamping untuk UMKM kita. Supaya dengan begitu mereka lebih terampil dan menghasilkan produk dengan nilai jual lebih baik," jelas dia.

Ia berharap, setelah dibukanya PLBN Jagoi Babang ini terjadi pertumbuhan ekonomi di masyarakat dan nantinya ada prioritas untuk tenaga kerja bagi warga setempat.

"Memperdayakan warga setempat sesuai dengan keahlian yang mereka punya, sehingga tak ada warga lokal yang jadi penonton saja," tandasnya.