Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turut mendukung rencana Pemerintah dengan konsisten mendorong kontribusi perseroan terhadap pembiayaan keberlanjutan dan pembiayaan hijau.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan hingga kuartal III 2023, perseroan telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp253 triliun atau 24,9 persen dari total kredit perseroan.

"Dari nilai tersebut, pembiayaan ke sektor hijau Bank Mandiri telah menembus Rp122 triliun, setara dengan 12 persen penyaluran kredit di periode sama," jelasnya dalam acara MSF 2023, Kamis, 7 Desember.

Darmawan menyampaikan, penyaluran Green Financing ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai market leader dengan share sebesar setara dengan kurang lebih 30 persen.

Sementara dari sisi pendanaan, Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond sebesar 300 juta dolar AS dengan 8,3 kali oversubscription rate.

Kemudian, Bank Mandiri pun menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan ESG Repo Transaction dengan nilai mencapai 500 juta dolar AS.

Darmawan mengatakan, pada awal 2023 perseroan juga sudah menerbitkan Green Bond Tahap I sebesar Rp5 triliun yang merupakan bagian dari rencana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana sebesar Rp10 triliun.

"Adapun, obligasi ini merupakan implementasi Bank Mandiri untuk mendorong pembiayaan ke sektor Kategori Usaha Berwawasan Lingkungan yang selaras dengan kebijakan regulator," jelasnya.

Darmawan menambahkan, pihaknya juga secara konsisten telah mengadopsi praktik-praktik ESG secara lebih luas, termasuk di dalam operasional perusahaan.

“Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik saat ini telah menggeser isu keberlanjutan (sustainability) menjadi ketersediaan energi (energy affordability). Meski demikian, kami percaya bahwa isu ESG akan menjadi mainstream. Sekalipun ada guncangan, hal ini tetap menjadi penting ke depan,” pungkasnya.