JAKARTA – Pemerintah bersama DPR pada pekan ini diketahui melanjutkan pembahasan RUU APBN 2024. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sebagai representasi pemerintah mengungkapkan penyelesaian postur APBN 2024 diliputi dinamika dan perubahan ekonomi yang sangat tinggi, utamanya dari sisi komoditas.
“Harga komoditas yang sejak awal tahun (year to date/ytd) turun drastis adalah batubara (minus 61 persen), nikel (minus 31,8 persen) dan minyak sawit atau CPO ( minus 10 persen). Sementara itu minyak bumi naik sekitar 10 persen sudah mendekati 90 dolar AS per barel,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 September.
Menurut Menkeu, pergerakan dan perubahan ini tentu mempengaruhi perhitungan RAPBN 2024. Dalam rapat hari kami lalu disebutkan Badan Anggaran (Banggar) dan pemerintah menyetujui beberapa perubahan.
“Penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) naik Rp 21 triliun. Belanja akan dibahas minggu depan dalam Panitia Kerja termasuk untuk menambah anggaran kompensasi/subsidi,” tuturnya.
BACA JUGA:
Menkeu memastikan proses pembahasan RAPBN 2024 berjalan transparan dan sangat konstruktif. Kata dia, pemerintah dan semua fraksi DPR setuju bahwa APBN 2024 sangat strategis untuk mencapai target dan tujuan pembangunan dan pelaksanaan agenda penting nasional.
“Ini mencakup seperti penyelenggaraan pemilu 2024, penghapusan kemiskinan ekstrim dan stunting, meneruskan pembangunan IKN, perbaikan kualitas SDM dan penciptaan kesempatan kerja serta menjaga momentum pemulihan ekonomi dalam menghadapi pelemahan ekonomi global dan ketidakpastian/fragmentasi geopolitik,” jelas Menkeu Sri Mulyani.