Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih rawan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu 6 September, setelah kemarin melemah 0,07 persen atau 5,04 poin ke level 6.991.70.

Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebut IHSG masih rawan koreksi di perdagangan hari ini mengingat kemarin IHSG sempat tutup gap ke 6.975. Bersamaan dengan koreksi tersebut, terbentuk death cross pada Stochastic RSI di overbought area.

"Kondisi ini membuat IHSG rawan koreksi lanjutan," jelas riset Phintraco Sekuritas.

Pelaku pasar masih cenderung wait and see terhadap sejumlah data ekonomi domestik yang dijadwalkan rilis pekan ini. Pertama adalah data cadangan devisa yang diperkirakan masih bertahan di atas 6 bulan impor, jauh di atas batas kecukupan minimal internasional di 3 bulan impor.

Kedua adalah indeks keyakinan konsumen yang diperkirakan masih berada di atas 120. Sebagai informasi, batas confidence adalah 100.

Dari eksternal, stimulus fiskal untuk sektor properti oleh pemerintah Tiongkok diharapkan mendorong akselerasi permintaan domestik Tiongkok. Salah satu potensi dampak positif bagi Indonesia adalah perbaikan kinerja ekspor di bulan-bulan mendatang.

Sejumlah saham basic materials, seperti PT Bumi Recourses Mineral tbk (BRMS) dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) berpotensi lanjutkan penguatan. Sementara, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan Indocement Tunggal Perkasa (INTP) berpotensi lanjutkan rebound.

Saham energi, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS) berpotensi rebound.

Di luar kedua sektor tersebut, Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).