Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama MIND ID dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII pada Selasa 29 Agustus yang lalu menyebut Vale Canada Ltd dan Sumitomo Metal Mining (SMM) memiliki perjanjian block voting yang dianggap memengaruhi pengembangan bisnis setelah divestasi saham Vale.

Menanggapi hal ini, manajemen PT Vale Indonesia melalui Head of Communications PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Bayu Aji membenarkan adanya kesepakatan block voting tersebut.

Menurutnya, perjanjian tersebut sehubungan dengan perjanjian pemegang saham yang ditandatangani pada tahun 2020 dalam rangka keseluruhan transaksi divestasi.

Diketahui, syarat dan ketentuan final dari transaksi divestasi tahun 2020 telah diselesaikan dalam Perjanjian dan mencakup, antara lain, pembelian sekunder 20 persen saham PT Vale oleh MIND ID, dan pengendalian keuangan dan operasional atas PT Vale oleh VCL, serta konsolidasi keuangan dan produksi dalam laporan keuangannya.

"PT Vale bukan merupakan pihak dalam perjanjian ini dan segala perubahan terhadap perjanjian tersebut merupakan kewenangan para pemegang saham," ujar Bayu yang dikutip Sabtu, 2 September.

Ia menambahkan, jika dari waktu ke waktu, PT Vale meminta dukungan jasa manajemen dan teknis dari VCL dan Vale Technology Development (Canada) Limited (VTDCL) berdasarkan Perjanjian Jasa Manajemen dan Perjanjian Jasa Teknis yang telah dinegosiasikan.

Untuk itu, kata dia, biaya ini bukan merupakan pembayaran tetap dari INCO kepada perusahaan Vale.

Biaya ini merupakan pembayaran atas jasa yang diberikan dengan cara yang serupa dengan pembayaran yang dilakukan seperti halnya kepada vendor eksternal lain.

"Sebagai perusahaan Terbuka, semua pembayaran kepada pihak terafiliasi yang dilakukan oleh Perusahaan harus memenuhi persyaratan peraturan perundangundangan yang berlaku," jelas Bayu.

Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian-perjanjian ini mencerminkan kewajaran dan kelaziman usaha (arm’s length) yang sebagaimana ditegaskan oleh pendapat kewajaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dia menegaskan, sebagai perusahaan Terbuka, PT Vale juga terus mengedepankan transparansi.

"Jumlah yang dibayarkan PT Vale kepada VCL dan VTDCL diungkapkan kepada publik dalam laporan keuangan PT Vale karena PT Vale secara konsisten melaporkan laporan keuangannya kepada Pemerintah, OJK, Bursa Efek, dan publik," pungkas Bayu.

Diketahui pada tahun 2022, total pembayaran kepada VCL dan VTDCL kurang lebih 1 persen dari keuntungan bersih PT Vale.