JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan ke depannya pihaknya akan mendirikan fasilitas pencampuran atau blending facility untuk Pertamax Green 95. Pertamax green sendiri merupakan BBM hasil campuran Pertamax yang memiliki nilai oktan 92 dengan bioetanol sehingga memiliki kadar oktan 95.
"Nextnya adalah Jakarta harus lengkapi blending facility di Plumpang," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu 30 Agustus.
Ia menjelaskan jika selama ini proses pencampuran BBM hijau ini masih dilakukan di Jawa Timur dan diangkut ke Jakarta Untuk itu Nicke mengungkapkan jika pihaknya tengah mengupayakan membangun fasilitas ini.
Sejauh ini, lanjut Nicke, Pertamax Green 95 dipasarkan lewat 15 SPBU yang tersebar di Jakarta serta Surabaya. Terdiri dari 5 SPBU di Jakarta serta 10 SPBU di Surabaya.
Lebih jauh ia menjelaskan jika hal ini sejalan dengan rencana Pertamina di tahun 2024 yang hanya akan menjual tiga produk bahan bakar minyak (BBM) pada 2024. Adapun yang dijual adalah Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dan Pertamax Turbo.
Nicke memaparkan, hal ini dilatarbelakangi oleh program Pertamina yakni Langit Biru yang berhasil menghapus BBM RON 88 atau Premium dan menggantinya dengan Pertalite.
"Ini kita lanjutkan sesuai rencana adalah program langit biru tahap dua di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92," imbuh Nicke.
BACA JUGA:
Hal ini juga berkaitan dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menyebut nilai oktan yang boleh dijual di Indonesia minimum 91.
Nicke menilai program ini sudah sangat tepat diberlakukan kembali di Indonesia karena dari sisi lingkungan bisa menurunkan karbon emisi, kedua, program bioetanol semakin masif dijalankan dan ketiga bisa menurunkan impor gasolin yang selama ini dilakukan oleh Indonesia.