JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan SUmber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan siap melakukan uji coba penggunaan bahan bakar minyak (BBM) berbahan dasar tebu atau bioetanol.
Bahan bakar ini merupakan campuran komposisi Pertamax dengan etanol sebanyak 5 persen atau E5.
Juru Bicara Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, BBM baru itu akan memiliki kandungan nilai oktan atau research octane number (RON) 95 atau setara Pertamax Plus. Pertamax Plus sendiri sudah tak lagi dijual Pertamina.
"Pencampuran ini akan meningkat jadi RON 95," ujar Fadjar kepada VOI, Rabu, 21 Juni.
Meski mengalami peningkatan kadar oktan, Ia memastikan jika BBM yang dihasilkan akan ramah terhadap lingkungan.
"Kadar Oktan naik tapi lebih ramah lingkungan," imbuh Fadjar.
Sebelumnya Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, jika mulai awal Juli nanti pemerintah akan melakukan uji coba penggunaan bioetanol berbahan dasar tebu yang dicampur dengan bahan bakar minyak (BBM).
Dadan bilang, pihaknya untuk tahap awal sudah mempersiapkan bioetanol sebanyak 100.000 KL, namun karena masih dalam tahap uji coba, akan dimulai dengan 40.000 KL.
Nantinya, bioetanol ini akan diproduksi oleh dua perusahaan yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan satu perusahaan swasta di Malang, Molino.
BACA JUGA:
Terkait harga, Dadan menuturkan, tidak akan jauh berbeda dengan harga Pertamax yang saat ini dibanderol sebesar Rp12.400.
"Pertamax sekarang berapa? Ya sekitar begitu juga bioetanol," pungkas Dadan.