Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan mulai mengujicobakan bahan bakar Etanol lima persen (E5) mulai bulan Juli 2023.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan uji coba ini akan dimulai dari Jawa Timur sebanyak 40.000 kilo liter (KL) khususnya di Mojokerto dan Surabaya.

"Di wilayah timur sekitar Surabaya, Mojekerto karena pabriknya ada di sana, di malang dan Mojokerto. Sekarang kita fokus ke Mojokoert dulu yang 10 ribu," ujar Dadan kepada media yang dikutip Selasa, 20 Juni.

Dadan menjelaskan jika persiapan uji coba bioetanol sudah mulai dilakukan sejak tahun 2008 dan belum sempat berjalan karena masalah keekonomian. Kebiakan ini mulai berjalan kembali setelah Presiden Joko WIdodo menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023.

"Karena presiden meminta untuk berjalan, Perpres sudah ditandatangani. Untuk itu, mudah-mudahan di awal Juli kita bisa melaksanakan (uji coba) untuk wilayah yang terbatas," lanjut Dadan.

Dadan bilang, untuk tahap awal pihaknya sudah mempersiapkan bioetanol sebanyak 100.000 KL, namun karena amsih dalam tahap uji coba, akan dimulai dengan 40.000 KL. Nantinya, bioetanol ini akan diproduksi oleh dua perusahaan yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan satu perusahaan swasta di Malang, Molino.

Terkait harga, Dadan bilang, tidak akan jauh berbeda dengan harga BBM Pertamina jenis Pertamax yang saat ini dibanderol sebesar Rp12.400 per liter.

"Pertamax sekarang berapa? Ya sekitar begitu juga bio etanol," pungkas Dadan.