JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran untuk program Padat Karya sebesar Rp6,67 triliun, pada 2024. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, anggaran ini ditargetkan dapat menyerap 264 ribu tenaga kerja.
"Termasuk dukungan kemiskinan ekstrem yang ditargetkan akan menyerap 264 ribu tenaga kerja dengan anggaran Rp6,67 triliun," kata Basuki dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu, 30 Agustus.
Basuki menjelaskan, anggaran padat karya itu dibagi ke dalam empat segmen. Pertama, anggaran diberikan untuk proyek padat karya bidang Sumber Daya Air 2024 yang dialokasikan sebesar Rp1,57 triliun, yakni untuk melanjutkan pelaksanaan P3TGAI di 7.000 lokasi.
Berikutnya, untuk Padat Karya bidang Jalan dan Jembatan sebesar Rp2 triliun dengan tenaga kerja yang diserap sebanyak 20 ribu orang. Anggaran ini akan dialokasikan untuk menyelesaikan preservasi jalan, preservasi jembatan, dan revitalisasi drainase.
BACA JUGA:
Kemudian, untuk Padat Karya bidang Permukiman anggaran yang dialokasikan sebesar Rp2,10 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 47 orang.
Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di 1.1183 lokasi, Pendidikan Keagamaan (PLK) di 1.279 lokasi, pengembangan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (PISEW) di 738 lokasi.
Sedangkan, untuk Padat Karya bidang Perumahan anggaran yang dialokasikan mencapai Rp1 triliun dengan tenaga kerja 92 ribu orang. Anggaran tersebut untuk dukungan penanganan Kemiskinan ekstrem (PKE) melalui program padat karya skema BPS untuk 45.872 unit dan penambahan dari kegiatan BSPS tambahan.