KKP Catatkan Potensi Transaksi hingga Rp238,65 Miliar di World Seafood Shanghai
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo (pertama dari kiri). Foto: Dok. Humas KKP

Bagikan:

JAKARTA - Keterlibatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam ajang World Seafood Shanghai (WSS) 2023 telah berhasil mencatatkan transaksi potensial senilai 15,6 juta Dolar AS atau setara Rp238,65 miliar.

Capaian ini pun melebihi target yang telah ditetapkan yakni sebesar Rp10 juta Dolar AS.

"Alhamdulillah, potensi transaksinya melebih target, ini menunjukkan bahwa produk Indonesia sangat diminati di pasar dunia," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 28 Agustus.

Pada pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari tersebut, KKP membawa sembilan eksportir produk perikanan hasil seleksi dari 92 perusahaan yang berminat.

Seleksi dilakukan berdasarkan kriteria integritas (terutama dapat dipercaya buyers/tidak ada catatan negatif), kesesuaian produk dengan pasar Tiongkok, dan kinerja yang baik (mampu memenuhi permintaan pembeli).

Adapun produk yang dipamerkan meliputi udang, cumi, gurita, kakap merah, tuna, dan tobiko (telur ikan terbang).

Budi mengatakan, pameran internasional menjadi salah satu ruang promosi produk perikanan Indonesia agar semakin dikenal dunia.

"Eksportir terkurasi kami bantu untuk membuka peluang pasar baru di Tiongkok melalui WSS ini," kata dia.

Selain berpartisipasi pada gelaran WSS, Budi yang memimpin delegasi KKP juga melakukan studi banding manajemen pengelolaan pelabuhan Shanghai Changxing Hengsha Fishing Port, yang merupakan pelabuhan perikanan terbesar di Shanghai.

Delegasi KKP juga melihat langsung fasilitas pengolahan perikanan Shanghai Hi-Chain Food Co, Ltd.

Tak hanya itu, delegasi KKP juga melakukan studi banding di Shanghai Brilliant Gum, perusahaan pengolahan rumput laut, untuk memahami penerapan teknologi pengolahan di perusahaan tersebut.

"Misi kami ke Tiongkok bukan hanya untuk pameran, melainkan juga ingin membuka peluang-peluang lain yang bisa kami optimalkan," ucapnya.

Sebagai informasi, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan negara tujuan ekspor perikanan terbesar kedua bagi Indonesia.

Nilai ekspor perikanan ke Tiongkok telah mencapai 1,12 miliar dolar AS sepanjang 2022 atau meningkat sebesar 26,3 persen di 2021.

WSS 2023 sendiri diselenggarakan pada 23-25 Agustus 2023 di Shanghai New International Expo Centre (SNIEC), Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

KKP berpartisipasi melalui fasilitasi Paviliun Indonesia seluas 90 meter persegi di Hall E5, Booth #E5B2-06 yang menampilkan berbagai macam produk perikanan Indonesia.

Pada hari kedua pameran, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Perikanan Indonesia (salah satu peserta Paviliun Indonesia) dengan perusahaan swasta Tiancheng (Shanghai) Supply Chain Service Co, Ltd. tentang Pengembangan Bisnis Produk Perikanan Terpadu.

Selain itu, dalam rangkaian kegiatan pameran, delegasi KKP juga menerima kunjungan One Belt and One Road International Group yang berminat untuk melakukan kerja sama investasi mesin pengolah tepung ikan dan produk perikanan lainnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menargetkan komoditas budi daya unggulan Indonesia mampu merajai pasar ekspor dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang.