Bagikan:

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku dirinya sempat deg-degan saat menjajal Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini. Hal ini karena kereta digerakan tanpa masinis.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru saja meresmikan LRT Jabodebek. Sebelum diresmikan, Jokowi kembali menjajal LRT Jabodebek bersama para Menteri Kabinet Kerja Indonesia Maju dari Stasiun Harjamukti, Cimanggis, Depok.

“Saya tentu excited ya sambil deg-degan karena kita terbiasa di dalam pengalaman saya pribadi, kalau naik kereta api selalu ada masinisnya,” katanya saat menjajal LRT Jabodebek, dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 28 Agustus.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, bahwa kehadiran transportasi massal ini menunjukkan bahwa teknologi dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat.

“Tapi kita kan mempercayai bahwa dengan teknologi ini sudah dikelola baik dari sisi keselamatan, keamanan, dan ketepatan waktu. Jadi ini juga merupakan salah satu pelajaran bagi masyakat ya bahwa teknologi bisa memecahkan persoalan,” tuturnya.

Wanita yang akrab disapa Ani ini berharap dengan adanya LRT Jabodebek masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Apalagi, LRT juga terintergarsi dengan moda transportais lainnya. Sehingga, dapat mengurangi polusi udara.

“Kita mengharapkan dengan makin banyak masyarakat menggunakan fasilitas transportasi umum tentu akan mengurangi juga mobilitas menggunakan mobil pribadi dan memperbaiki kualitas dari udara di daerah Jabodetabek,” ujarnya.

Tak hanya Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengatakan transportasi massal ini membuat masyarakat deg-degan, pasalnya kereta dijalankan tanpa masinis atau driverless. Meski begitu, Erick memastikan bahwa sistem driverless ini aman karena sudah lolos uji layak operasi.

“Ini sebuah kemajuan teknologi yang saya rasa masyarakat pasti sebagian masih deg-degan. Teknoligi sudah dijalankan tanpa masinis, bukan berarti tidak aman ya,” ucapnya.

Saat ini, kata Erick, transportasi publik, menjadi konsentrasi utama pemerintah. Karena itu, Erick memastikan otoritas tetap meningkatkan infrastruktur dasar dan fasilitas pendukung dari moda transportasi umum.

“Memang transportasi publik menjadi yang prioritas saat ini, apakah MRT, LRT, dan fasilitas pendukung terus kita tingkatkan, karena memang kembali sebagai kota yang menjadi salah satu terbesar di dunia dari jumlah penduduk, ya memang fasilitas publik menjadi prioritas,” ujarnya.