JAKARTA - Uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek untuk masyarakat umum kembali ditunda. Awalnya, dijadwalkan pada 27 Juli mundur hingga 29 Juli, namun hingga kini uji coba untuk umum belum dibuka kembali.
Menanggapi hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menepis bahwa uji coba ini ditunda karena ada masalah. Erick mengatakan bahwa saat ini sedang ada pengecakan ulang pada penggunaan software sistem perkeretaapian.
“Enggak (masalah). Kan itu pakai Siemens (software-nya), konsultannya dari Inggris, lagi saling ngobrol, kan enggak apa-apa, saling cek,” katanya di Kementerian BUMN, Jakarta, ditulis Rabu, 2 Agustus.
Lebih lanjut, Erick mengatakan pemeriksaan ulang merupakan hal yang wajar. Langkah ini dilakukan untuk memastikan transparansi seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini.
“Siatem yang sudah dipakai Siemens ini bagus, dan sudah enggak perlu dipertanyakan, di mana-mana pakai Siemens kok. Tapi konsultan dari Inggris-nya pingin cek sekali lagi, ya gak apa-apa dong, gak ada yang diumpetin kok,” ucapnya.
Kata Erick, pengecekan dilakukan oleh pihak konsultan asal Inggris. Tujuannya untuk memastikan keselamatan penumpang.
“Ini buat kebaikan masyarakat. Tadi ada yang berani naik (LRT Jabodebek yang dioperasikan) tanpa masinis, ada juga yang deg-deg-an karena gak ada sopirnya,” jelasnya.
Pemeriksaan Ulang Software Permintaan Menhub
Erick mengungkapkan bahwa pemeriksaan ulang software LRT Jabodebek ini juga merupakan permintaan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
BACA JUGA:
“Cuma kembali kan kayak yang kemarin dari Pak Budi kontak saya ‘kita cek sekali lagi ya’, saya setuju. Karena ini keselamatan penumpang,” ucapnya.
Meski uji coba untuk masyarakat umum beberapa kali mengalami penundaan, Erick berharap peresmian moda transportasi ini bisa terlaksana di bulan ini.
“Tunggu proses, yang pasti kan bahwa antara Agustus sampai Oktober ini kita lakukan supaya ini bisa jalan dan saya rasa sudah siap,” tuturnya.