JAKARTA - Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, setelah sebelumnya serangkaian uji coba telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Sekadar informasi, sebelum meresmikan, Presiden Jokowi kembali menjajal LRT Jabodebek bersama para Menteri Kabinet Kerja Indonesia Maju dari Stasiun Harjamukti, Cimanggis, Depok. Jokowi berangkat dari stasiun tersebut sekitar pukul 08.25 WIB. Salah satu yang ikut serta adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick mengaku sudah menjajal transportasi massal ini sebanyak tiga kali. Kata dia, kondisinya sudah jauh lebih baik ketimbang kali pertama dirinya ikut menjajal LRT Jabodebek.
Lebih lanjut, Erick mengaku optimistis beroperasinya LRT Jabodebek mampu menekan kemacetan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Ia juga mengajak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi umum.
“Alhamdulillah sudah tiga kali diajak Pak Presiden makin hari makin bagus dan saya rasa ini solusi yang luar biasa karena kepadatan dari Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Jakarta ini salah satu yang sangat membuat di Jakarta menjadi maksimal kepadatannya,” ujar Erick saat menjajal LRT Jabodebek, dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 28 Agustus.
Di samping itu, Erick meyakini dengan pemanfaatan transportasi umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di Jabodebek akan menurunkan volume polusi udara di Ibu Kota dan sekitarnya.
BACA JUGA:
“Jadi dengan percepatan daripada LRT ini membantu juga pengurangan kendaraan pribadi sehingga ini bisa membantu lah, apalagi ini polusi tinggi, ini hal-hal sangat dibutuhkan partisipasi kita semua untuk menggunakan kendaraan umum,” tuturnya.
Saat ini, kata Erick, transportasi publik, menjadi konsentrasi utama pemerintah. Karena itu, Erick memastikan otoritas tetap meningkatkan infrastruktur dasar dan fasilitas pendukung dari moda transportasi umum.
“Memang transportasi publik menjadi yang prioritas saat ini, apakah MRT, LRT, dan fasilitas pendukung terus kita tingkatkan, karena memang kembali sebagai kota yang menjadi salah satu terbesar di dunia dari jumlah penduduk, ya memang fasilitas publik menjadi prioritas,” ujarnya.