Bagikan:

JAKARTA - PT Solusi Sinergi Digital Tbk alias SURGE (WIFI) melalui RUPSLB telah memutuskan dua agenda yang menyetujui aksi korporasi Penambahan Modal Dengan Melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD) I. Rights issue ini merupakan yang pertama bagi Perseroan sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia pada akhir tahun 2020 lalu.

RUPSLB menyetujui jumlah saham baru sebanyak-banyaknya 4,96 miliar saham dengan kisaran harga pelaksanaan rights issue antara Rp260-280 bagi setiap saham HMETD. Adapun kisaran jumlah dana yang diperoleh dari PMHMETD I dalam rangka penerbitan HMETD sekurang-kurangnya Rp1.290.043.776.736 (satu triliun dua ratus sembilan puluh miliar empat puluh tiga juta tujuh ratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus tiga puluh enam rupiah) dan sebesar-besarnya Rp1.389.277.913.408 (satu triliun tiga ratus delapan puluh sembilan miliar dua ratus tujuh puluh tujuh juta sembilan ratus tiga belas ribu empat ratus delapan rupiah).

Dana hasil rights issue ini rencananya akan digunakan oleh Perseroan untuk menunjang ekspansi bisnis Perseroan dan entitas anak di bidang jaringan fiber optik.

Seperti yang diketahui, sejak 2022 Surge (WIFI) telah mengoperasikan secara penuh jaringan serat optik sepanjang 5.724 Km di pulau Jawa yang berada pada 3 jalur berbeda yaitu jalur kereta api, jalan tol, dan juga pada jalan provinsi dengan kapasitas 144 core dan kapasitas bandwidth sampai dengan 64 Tbps.

Perseroan juga mengoperasikan 58 lokasi Edge Data Center (EDC) yang terkoneksi dengan Fiber Optic Backbone sepanjang jalur kereta. Saat ini Perseroan telah memiliki berbagai klien yang berasal dari segmen Hyperscale Data Center, Telco Operator, Internet Service Providers (ISP), dan Cloud Provider. Adapun berbagai layanan yang dapat diakses pelaku telekomunikasi antara lain Leased Core (Dark Fiber), Leased Line (Bandwidth), Colocation, Content Delivery Network (CDN), Tower Fiberization, dan lainnya.

Selain itu, sejak tahun 2023 Surge juga mulai mempercepat pengembangan layanan konektivitas melalui perluasan jaringan serat optik baik pada segmen jalur kereta api Pulau Jawa, jalur tol, dan berbagai segmen lainnya. Perseroan juga memposisikan diri sebagai katalisator bagi perkembangan bisnis mitra dengan menghadirkan berbagai infrastruktur yang dapat mempermudah para pelaku telekomunikasi dalam berekspansi.

Segmen Bisnis Telekomunikasi telah memiliki kontribusi terhadap pendapatan bersih Perseroan pada triwulan I 2023 sebesar 28 persen, tumbuh signifikan dibandingkan kontribusi sepanjang tahun sebelumnya yang hanya 8 persen. Pertumbuhan ini diharapkan terus konsisten seiring dengan pengembangan produk konektivitas dan aktivasi layanan kepada seluruh pelaku telekomunikasi Indonesia.