Bagikan:

JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disebut-sebut bakal menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Nicke Widyawati. Adapun saat ini Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama perusahaan pelat merah tersebut.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menilai bahwa Ahok tak cocok menduduki posisi orang nomor satu diperusahaan tersebut. Sebab, kinerja Ahok selama ini biasa-biasa saja.

Selama menjabat sebagai Komisaris Utama, sambung Mulyanto, tidak ada terobosan yang mencolok. Padahal, kata dia, Komisaris Utama bertugas mengawasi perusahaan dan juga sebagai ketua komite risiko.

“Tapi faktanya banyak kilang terbakar hampir 3-4 bulan sekali. Bukan banyak kerja, Ahok malah banyak bikin pernyataan kontroversial. Ini tidak baik bagi bisnis apapun,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 24 Juli.

Mulyanto juga mengaku tidak yakin Pemerintah dalam hal ini Menteri BUMN, Erick Thohir akan menunjuk Ahok sebagai Direktur Utama Pertamina. Ia menilai pemerintah pasti akan memperhitungkan dampak bila Ahok ditunjuk sebagai Dirut Pertamina di tahun politik ini.

Selain itu, Mulyanto menilai kabar Ahok akan ditunjuk sebagai Dirut Pertamina sebatas wacana dan gosip politik. Kalau pun ada upaya mewujudkan kabar tersebut paling sifatnya hanya coba-coba atau test the water.

Lebih lanjut, Mulyanto mengatakan bila publik tidak terlalu bereaksi maka proses penunjukan tersebut akan dilanjutkan. Tapi bila mendapat penolakan maka akan dihentikan atau dialihkan.

“Saya rasa Pemerintah tidak akan menetapkan hal itu. Ini hanya isu,” tuturnya.

“Sosok dirut yang dibutuhkan itu ya seperti ibu nicke ini, smart, profesional dan berpengalaman, sehingga Pertamina bisa mengawal ketahanan energi nasional dan menjadi perusahaan top. Apalagi di sisi hulu minyak Pertamina itu sudah dominan mayoritas,” sambungnya.