Bagikan:

BALI - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 40 miliar dolar AS atau setara Rp612,2 triliun pada tahun ini.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sebagian besar anggaran pendidikan ini dialokasikan untuk mendukung pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas karena komposisi demografi Indonesia (tentang pendidikan) masih tergolong rendah, apalagi untuk anak di usia muda.

Sehingga, kapasitas pemerintah daerah untuk mengelola secara terorganisir dan bertanggung jawab menjadi titik perjuangan pendidikan yang sangat kritis.

"Dalam 20 tahun terakhir, prioritas pendidikan Indonesia semakin meningkat, prestasi kami juga, seperti bangunan fisik dengan membangun semua sekolah untuk anak Indonesia. Ini benar-benar sebuah tantangan besar, mengingat secara geografis kami sangat besar dan penduduknya tidak merata," ujar Sri Mulyani melalui sambutannya yang ditayangkan secara daring dalam acara Inclusive Lifelong Learning Conference (ILCC) di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu, 5 Juli.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, Pemerintah Indonesia telah memperluas gedung sekolah melalui kepentingan presiden atau disebut stay in press untuk meningkatkan akses pendidikan bagi semua anak di seluruh wilayah Indonesia sejak 2005.

"Kami juga memperkenalkan hibah yang diberikan langsung ke sekolah atau kami sebut itu bantuan operasional sekolah," ujarnya.

Menurut dia, hal ini agar sekolah di Indonesia mampu memberikan pembelajaran lebih banyak dan juga mengelola sumber daya secara optimal.

"Ini juga dalam rangka meningkatkan lebih banyak sarana dan prasarana, serta alat-alat pembelajaran dan multimedia untuk menunjang kegiatan belajar mengajar," ucap Sri Mulyani.

Dengan adanya acara ILCC ini, lanjut Sri Mulyani, diharapkan perwakilan setiap negara yang hadir bisa berbagi pemikiran bahwa pendidikan adalah aspek penting dan mendasar bagi setiap negara untuk membuat kemajuan.

Sebab, sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan bagi setiap negara yang ingin berjuang untuk kemakmuran, serta martabatnya.

"Saya mengucapkan selamat kepada Menko Perekonomian serta UNESCO Institute for life learning atau UIL yang telah menyelenggarakan acara hari ini dengan mengundang perwakilan dari 70 negara untuk mengeksplorasi pembelajaran hidup," ungkap Menkeu.

"Yang menurut saya, karena setiap negara mungkin memiliki pengalamannya masing-masing, sehingga kami dapat memperluas pandangan dan pengalaman yang juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di 2030," imbuhnya.