Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo buka suara soal divestasi saham PT Vale Indonesia sebesar 51 persen.

Jokowi mengatakan jika hingga saat ini proses divestasi saham Vale masih berlangsung sehingga dirinya belum bisa menyampaikan perkembangan proses divestasi tersebut.

"Belum. Masih proses," ujar Jokowi yang dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 21 Juni.

Ia juga menolak berkomentar mengenai aset Vale dan cadangan tambang yang sampai saat ini masih tercatat di kantor pusat Vale di Kanada.

"Belum bisa saya sampaikan karena masih dalam proses," kata Kepala Negara.

Asal tahu saja, PT Vale diwajibkan melepas kepemilikan sahamnya sebesar 11 persen kepada Indonesia melalui holding BUMN MIND ID sebagai syarat perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Sebelumnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan, jika berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek Juni 2023, komposisi pemegang saham PT Vale di bursa sebagai berikut, Vale Canada Limited sebesar 43,79 persen, MIND ID 20 persen, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd sebesar 15,03 persen, masyarakat/publik sejumlah 21,18 persen yang terdiri dari pemodal asing 59,47 persen, dan pemodal nasional 40,53 persen.

Belum lama ini, pihaknya melakukan pertemuan dengan Vale pada 4 Mei 2023. Dirinya menyebut, jika Vale membuka peluang divestasi saham lebih besar dari 11 persen, dengan hak pengendalian operasional, dan financial consolidation.

"MIND ID juga menginginkan hak pengendalian operasional dan financial consolidation. PT Vale sampai saat ini belum menyampaikan harga saham divestasi," pungkas Arifin.