Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) melaporkan bahwa hibah 730.000 dosis vaksin Indonesia kepada Nigeria telah tiba di negara tersebut.

Direktur Utama LDKPI Tormarbulang Lumbantobing mengatakan pengiriman ini merupakan tahap pertama dari total 1,5 juta dosis vaksin Pentavalen yang dipasok PT Bio Farma. Menurut dia, pengiriman tahap kedua akan dilakukan pada pertengahan Juni mendatang.

“Vaksin ini akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dan ditargetkan disuntikkan semua hingga Desember 2023,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 31 Mei.

Tormar menjelaskan, bahwa vaksin ini dapat membantu lebih dari 500.000 bayi di Nigeria, untuk mendapatkan kekebalan dari lima jenis penyakit yang dapat dicegah dengan satu suntikan vaksin pentavalen.

“Bagi Indonesia, pastinya kita ingin agar hibah sebagai tools diplomasi juga bisa mendorong kemajuan perekonomian nasional. Contohnya Bio Farma dan BUMN-BUMN lain, termasuk para pelaku usaha dalam negeri kita. Kita akan dorong dan jembatani, agar mereka punya akses dan perluasan pasar internasional, kita dorong ekspornya, kita buka peluang investasi dan peluang kemitraan, juga ada transfer teknologi di sana,” tuturnya.

Tormar menjelaskan, Vaksin pentavalen sendiri disebut-sebut sebagai vaksin masa depan. Vaksin ini dapat mencegah lima jenis penyakit sekaligus dalam satu suntikan, yaitu penyakit difteri, tetanus, pertussis, hepatitis B dan Haemophilus influenzae tipe B.

“Ini sejalan dengan apa yang disampaikan Ibu Menteri Keuangan kemarin. Ada amanat di Undang-Undang APBN yang harus kita laksanakan”, imbuhnya.

Adapun, dukungan vaksin senilai Rp.30,3 Miliar ini diharapkan dapat membantu program vaksinasi bagi negara dengan populasi tertinggi dan penduduk terpadat di benua Afrika tersebut.