Bagikan:

JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  menyambut kedatangan vaksin mpox pertama di Afrika sebagai contoh solidaritas internasional dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat global.

Nigeria menjadi negara Afrika pertama yang menerima 10.000 dosis vaksin mpox pada Selasa untuk menanggapi wabah penyakit virus yang melanda beberapa negara.

Vaksin tersebut, Jynneos (MVA), yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Bavarian Nordic, didonasikan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

“Kedatangan vaksin mpox di Nigeria adalah tambahan penting untuk langkah-langkah yang sedang dilakukan untuk menghentikan virus dan melindungi kesehatan," kata Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika dilansir ANTARA dari Anadolu, Rabu, 28 Agustus.

"Datangnya vaksin ini juga merupakan contoh jelas solidaritas internasional. Kami berterima kasih kepada pemerintah AS atas dukungan yang tulus,” kata Moeti menambahkan.

WHO telah menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

Pejabat kesehatan Nigeria mengatakan bahwa vaksin akan disebarluaskan kepada lima negara bagian dengan beban kasus mpox tertinggi.

Hingga 10 Agustus 2024, negara tersebut melaporkan 786 kasus yang dicurigai, 39 kasus yang dikonfirmasi, namun sejauh ini tanpa ada korban jiwa di tahun ini.

Dua belas negara di wilayah Afrika telah mencatat kasus, menurut WHO, dengan lebih dari 15.000 kasus yang dicurigai.

Republik Demokratik Kongo, pusat wabah, Burundi, dan negara-negara Afrika Timur lainnya sedang menunggu vaksin, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC).

Gelombang pertama dosis vaksin yang dijanjikan untuk Republik Demokratik Kongo akan tiba pada 1 September setelah penundaan karena masalah dokumentasi dan otorisasi darurat, kata Jean Kaseya, kepala CDC Afrika, dalam konferensi pers pada Selasa.

Mitra Barat, termasuk Uni Eropa dan AS, telah menjanjikan sekitar 380.000 dosis vaksin mpox, menurut CDC Afrika.