Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal terkoreksi pada perdagangan hari ini, Selasa 4 April, setelah kemarin naik 0,32 persen atau 21,89 poin ke level 6.827.

Phintraco Sekuritasn dalam risetnya memprediksi IHSG rawan terkoreksi pada hari ini, dan diperkirakan akan diperdagangkan pada resistance 6.850, pivot 6.820, support 6.780.

"Death cross pada stochastic RSI mengindikasikan IHSG masih rawan koreksi untuk beberapa waktu ke depan, termasuk di Selasa. IHSG hari ini berpotensi tutup gap ke 6.760, jika break low 6.780," tulis Phintraco Sekuritas.

Dari eksternal, Phintraco Sekuritas menyebut, China Caixin Manufacturing PMI turun ke 50 di Maret 2023, dari 51,6 di Februari 2023. Meski turun, kondisi tersebut menunjukkan sektor manufaktur Tiongkok masih berada di kondisi ekspansif.

Dari dalam negeri, Phintraco Sekuritas mengatakan, inflasi melambat lebih dalam dari perkiraan ke 4,97% yoy di Maret 2023 dari 5,47 persen yoy di Februari 2023.

"Akan tetapi, pelaku pasar perlu mewaspadai lonjakan inflasi menyusul potensi peningkatan demand menjelang Hari Raya Idulfitri," jelas Phintraco Sekuritas.

Masih dari dalam negeri, Phintraco Sekuritas menjelaskan, Indeks Manufaktur Indonesia naik ke 51,9 di Maret 2023 dari 51,2 di Februari 2023. Sejalan dengan hal ini, nilai tukar Rupiah menguat ke Rp14.965 per dolar AS pada Senin sore 3 April.

Secara teknikal, Phintraco Sekuritas menilai mayoritas saham sudah di overbought area. Sehingga pelaku pasar sebaiknya memperhatikan peluang buy on support atau beli di harga terendah di saham-saham elit ini.

"Saham-saham elit tersebut adalah BBRI, SMGR, MIKA, ICBP dan INDF," jelas Phintraco Sekuritas.