Tawarkan Solusi Jual Produk UMKM, Teten Masduki Disoraki Pedagang <i>Thrifting</i> Pasar Senen
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Pasar Senen (Foto: Mery Handayani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menawarkan solusi kepada pedagang thrifting Pasar Senen untuk berjualan produk UMKM, jika nantinya tidak bisa lagi berjualan baju bekas impor.

Hal ini disampaikan Teten dalam dialog bersama pedagang baju bekas impor di Pasar Senen, hari ini. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Pedagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Anggota Komisi VI DPR Adian Napitupulu.

“Kalau nanti bapak ibu tidak bisa lagi jual pakaian bekas, kita pikirkan solusinya bagaimana untuk jualan baju produk lokal,” ujar Teten, di Pasar Senen, Jakarta, Kamis, 30 Maret.

Alih-alih mendapat dukungan untuk solusi yang disampaikannya, Teten justru disoraki para pedagang thrifting yang hadir dalam acara tersebut.

“Wooo… wooooo,” suara para pedagang. Alhasil, Teten pun menghentikan sambutannya.

Anggota Komisi VI DPR Adian Napitupulu yang hadir di acara tersebut mencoba untuk menenangkan para pedagang. Dirinya meminta agar para pedagang mendengarkan Teten hingga selesai bicara.

“Jangan rusak indahnya hari ini dengan ‘wooo’, tidak boleh bilang begitu. Kalau teman-teman bilang begitu, kalian tidak menghargai kita yang ada di sini,” ujar Adian.

Setelah kondusif, Teten pun kembali melanjutkan sambutannya. Dia mengatakan bahwa para pedagang masih diperbolehkan untuk menjual pakaian bekas hingga stoknya habis. Kata Teten, ini menjadi solusi jangka pendek.

“Saya pikir dalam diskusi kita diminta berdua dengan Pak Mendag, solusi jangka pendek kalian semua masih boleh jualan sampai barang kalian habis,” tuturnya.

Namun, Teten mengatakan penjualan pakaian bekas impor merupakan hal yang dilarang. Kata dia, jika terus dilakukan akan bahaya untuk penjual karena ada hukuman yang menanti.

Karena itu, Teten mengatakan dirinya bersama Mendag Zulkifli Hasan memikirkan jalan keluar alternatif. Salah satunya mengalihkan pedagang untuk berjualan produk dalam negeri.

“Ini kami berdua pasang badan untuk kalian. Pedagang di sini segel, kami koordinasikan dengan polisi jangan itu yang dikejar. Penyelundupannya. Mereka di sini cari nafkah. Kalau kalian mau alih usaha kami, siap bantu,” katanya