Penggantian 3 Jembatan di Bali Rampung Februari 2023, Kini Siap Diresmikan
Foto: Dok. Kementerian PUPR

Bagikan:

JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan penggantian tiga jembatan yang berada di Jalan Gatot Subroto Timur, tepatnya di Ruas Simpang Cokroaminoto-Simpang Tohpati, Kota Denpasar, Bali.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas antarkawasan dengan membangun infrastruktur jalan dan jembatan.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan dan Jembatan (BBPJN) Jawa Timur-Bali Apri Artoto mengatakan, konstruksi ketiga jembatan tersebut, yaitu Jembatan Tukad Bindu sepanjang 53,5 meter, Jembatan Tukad Ayung sepanjang 63,5 meter dan Jembatan Tukad Penatih sepanjang 63,5 meter, yang rampung pada Februari 2023 dan siap diresmikan.

"Pembangunan ketiga jembatan ini dimulai sejak April 2021 lalu oleh PT Brantas Abipraya (Persero) selaku kontraktor pelaksana dan PT Wiranta Bhuana Raya KSO PT Weistan Konsultan Pembangunan, serta PT Sinergi Teknik Utama sebagai konsultan. Dengan nilai kontrak pembangunan ketiga jembatan ini sebesar Rp109,823 miliar," ujar Apri melalui keterangan resminya, dikutip Rabu, 28 Maret.

Ketiga jembatan tersebut sebelumnya merupakan jembatan rangka baja bertipe Australian yang memiliki lebar perkerasan 7 meter (2 lajur) dan lebar perkerasan jalan 14 meter (4 lajur, 2 jalur).

Setelah dilakukan penggantian, ketiga jembatan tersebut saat ini bertipe konstruksi girder beton supaya masa layanannya lebih kuat dan tahan lama.

Adapun item pekerjaan konstruksi pada ketiga jembatan tersebut, meliputi pekerjaan umum, drainase, pekerjaan tanah dan geosintetik, perkerasan berbutir, perkerasan aspal, struktur dan pekerjaan harian.

Selama pelaksanaan konstruksi, kata Apri, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Bali dan Polresta Denpasar demi kenyamanan pengguna jalan. Terlebih, ketiga jembatan tersebut berada di ruas jalan nasional yang merupakan salah satu jalur utama logistik lintas selatan Pulau Bali.

"Demi kenyamanan pengguna jalan, Kementerian PUPR telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan memberlakukan skema lalu lintas selama tiga tahap pengerjaan konstruksi, seperti pemberlakuan buka tutup arus lalu lintas dari arah Tohpati dan Cokroaminoto di Tahap 1," ungkapnya.

"Kemudian, pengalihan arus lalu lintas melalui jalur pelebaran dan eksisting di Tahap 2, dan pembukaan jalur pelebaran jalan dengan pemasangan rambu-rambu pengalihan ketika pekerjaan pembongkaran jembatan eksisting pada Tahap 3," tambahnya.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antar kawasan perlu ditingkatkan seterusnya, agar aliran barang, jasa, dan manusia bisa lebih lancar dan efisien.

Dengan konektivitas yang baik, diharapkan pertumbuhan ekonomi kawasan meningkat.

"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass akan meningkatkan konektivitas antar kawasan, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," imbuhnya.